Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terekam CCTV Masjid, Dua Pencuri Batal Mudik

Kompas.com - 22/07/2015, 19:59 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - HS (17) warga Kampung Baru, Cakung, Jakarta Timur dan SH (28) warga Kampung Rawa Indah, Pegangsaan Dua, Jakarta Utara terekam closed circuit television (CCTV) saat mencuri sepeda motor di sekitar Masjid Al Musyawarah, Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, Rabu (22/7/2015) dini hari. Akibatnya, mereka terpaksa bermalam di balik jeruji besi Mapolsek Kelapa Gading.

"Kedua pelaku ditangkap karena mencuri sepeda motor milik salah satu karyawan Mal Kelapa Gading ," kata Kapolsek Kelapa Gading Komisaris Sutriyono, Rabu (22/7/2015).

Sebelum kejadian tersebut, pemilik motor, Alfi Sahri (27), diketahui akan masuk shift sore. Dia memarkirkan motor Yamaha Mio putih nopol B 3725 UGD miliknya di depan masjid, Selasa (21/7/2015) sore.

Diduga, motor Alfi telah diincar kedua pelaku yang memanfaatkan kondisi masjid sepi tanpa penjagaan petugas jaga. Setelah menunggu momen yang tepat, kedua pemuda itu langsung melancarkan aksinya sekitar pukul 21.30 WIB.

Saat itu, SH yang bertugas sebagai eksekutor, merusak kontak motor korban menggunakan kunci T. Sedangkan HS ditugasi untuk mengawasi lingkungan sekitar. Lima menit berselang, keduanya berhasil menjebol kontak kunci motor Alfi.

Keduanya pun membawa motor hasil curian itu ke kediaman kenalan yang disebut sebagai penadah.

Saat hendak pulang, Alfi kaget karena motornya sudah tidak ada. Kemudian dia melaporkan kejadian tersebut ke anggota Polsek yang berada di Pos Pantau depan Mal La Piazza.

Petugas langsung memeriksa CCTV yang ada di sekitar masjid. Dalam rekaman CCTV, terlihat jelas aksi kedua pelaku saat mencuri motor korban.

Berdasarkan rekaman CCTV tersebut, Budi Setiawan (33), seorang penjaga parkir di masjid, mengenali salah satu pelaku curanmor. Bahkan, Budi memberitahukan kediaman pelaku kepada polisi.

Setelah memastikan identitas pelaku dan kediamannya, petugas langsung bergerak menangkap keduanya tak jauh dari kediaman Yanto pukul 02.00 WIB.

Keduanya berencana menjual motor curian tersebut ke penadah. Kepada petugas, keduanya mengaku mendapat bayaran berbeda tergantung tugasnya. Kedua pelaku mengaku akan menggunakan uang penjualan motor tersebut untuk mudik ke kampung halaman.

"Pelaku mengaku dibayar Rp 400.000 dan Rp 600.000. Mengakunya buat ongkos mudik ke Lampung. Saat ini, kedua pelaku telah kita amankan. Sedangkan dua penadah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO)," kata Sutriyono.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua pelaku terancam Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan hukuman pidana penjara di atas lima tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Megapolitan
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

Megapolitan
Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Megapolitan
Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Megapolitan
Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com