"Korban ditemukan di kolam rendam air panas," kata Kapolres Garut Ajun Komisaris Besar Arif Rachman saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Kamis (6/8/2015).
Kolam tersebut berada di dalam kamar yang dipesan oleh Hayriantira dan AK. Arif menyebut hal lumrah kalau kolam pemandian air panas berada di dalam kamar hotel.
"Itu kan kolam pemandian air panas. Cipanas itu kan obyek wisata, di dalam hotelnya, ada kolamnya. Jadi, itu bukan bathtub. Jadi, kamar mandi di dalamnya ada kolam rendamnya," kata Arif.
Saat ditemukan, korban dalam keadaan tertelungkup. Bagian depan tubuh korban terendam dalam air panas. Akibatnya, tubuh korban membengkak dan bagian depannya melepuh karena air panas.
"Kondisi jasad korban di dalam air. Satu hari di dalam air panas atau hot spring, jadi bengkak," kata Arif.
Pihak keluarga telah mencari Hayriantira sejak perempuan tersebut menghilang pada November 2014, tetapi tidak menemukan hasil. Akhirnya, mereka melapor ke polisi pada 14 April 2015.
Saat hilang, Hayriantira bekerja sebagai Asisten Presiden Direktur XL yang dipimpin oleh Hasnul Suhaimi. Saat ini, jabatan presiden direktur dipegang oleh Dian Siswarini.
Setelah ditelusuri, akhirnya Hayriantira dinyatakan dibunuh oleh teman dekatnya, AK, pada Kamis (30/10/2014) di Garut, Jawa Barat. Saat ini, motif AK ialah karena persoalan pribadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.