Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Sementara, Tempat Parkir di Gedung DPRD DKI Dibiarkan Semrawut

Kompas.com - 02/09/2015, 19:13 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk sementara, tempat parkir di Gedung DPRD DKI Jakarta akan dibiarkan tanpa penjagaan juru parkir. Kondisi ini diakui berpotensi menciptakan kesemrawutan.

Sekretaris DPRD Ahmad Sotar Harahap mengatakan kondisi tersebut terpaksa dilakukan agar tidak ada lagi pungutan terhadap pengguna jasa parkir.

"Biarkan dulu lah (semrawut). Maunya gratis kan. Ya sudah," kata dia di Gedung DPRD DKI, Rabu (2/9/2015).

Meski membiarkan parkiran semrawut untuk sementara, Sotar memastikan ke depannya parkiran di gedung wakil rakyat itu akan dikelola oleh Unit Pengelola Terpadu (UPT) Perparkiran dari Dinas Perhubungan. (Baca: Juru Parkir Menghilang, Tempat Parkir Motor di Gedung DPRD DKI Semrawut)

"Kita akan kerja sama dengan Perhubungan. Biarkan Perhubungan saja yang mengurus. Pakai parkir mesin. Besok saya rapat dengan mereka," ujar Sotar.

Sebelumnya, kondisi parkiran sepeda motor di Gedung DPRD DKI Jakarta terlihat lebih semrawut dari biasanya.

Pantauan Kompas.com, banyak sepeda motor yang terparkir sembarangan di jalur masuk kendaraan.

Diduga hal ini terjadi pasca maraknya pemberitaan mengenai pungutan kepada pengguna jasa parkir yang dinilai tidak sesuai ketentuan yang baru.

Para juru parkir yang sebelumnya sempat menjadi sorotan kini sudah tak terlihat lagi. Hal ini mengakibatkan pengguna jasa parkir tidak perlu lagi membayar uang parkir Rp 2.000 di pintu keluar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com