"Mau enggak mau harus angkut terus sampah ke Bantargebang. Memang mau buang ke mana lagi sekarang," kata Basuki di Balai Kota, Jumat (6/11/2015).
Sampah-sampah warga DKI Jakarta kini sementara dibuang di Sunter. Sampah itu dipres terlebih dahulu.
Menurut Basuki, lahan Sunter tidak cukup untuk menampung sampah warga. Nantinya lahan Sunter akan dibangun intermediate treatment facility (ITF) dengan incinerator atau mesin pembakar sampah.
"Sekarang kami tugaskan PT Jakarta Propertindo membangun ITF dan mesti ada duit. Kami akan memberi PMP (penyertaan modal pemerintah) kepada PT Jakpro tahun depan," kata Basuki.
Membangun sebuah ITF, lanjut dia, memerlukan anggaran sekitar Rp 1,2 triliun. Selain itu, pembangunan ITF baru dapat diselesaikan dalam jangka waktu tiga tahun.
"Sekarang kalau tiap tahun kami kasih Rp 1,2 triliun sudah berapa ITF kami dapat? Sudah tiga. Sekarang anggaran Rp 1,2 triliun malah buat beli UPS (uninterruptible power supply), gimana coba?" kata Basuki.
Sebelumnya, sekitar 200 unit truk sampah yang berasal dari Jakarta dihadang oleh warga serta organisasi masyarakat di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Senin (2/11/2015) lalu.
Sebanyak 50 truk ditahan, sementara 150 truk lain dipulangkan.
Aksi penghadangan truk sampah berakhir setelah Sekretaris Daerah DKI Saefullah dan Kepala Dinas Kebersihan DKI Isnawa Adjie mengunjungi Kantor Bupati Kabupaten Bogor.
Meski demikian, truk-truk sampah Jakarta kini hanya diperbolehkan melintas pada pukul 21.00 hingga 05.00 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.