Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Deputi Gubernur Harus Lebih Pintar dari Saya

Kompas.com - 13/11/2015, 14:23 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap Oswar Muadzin Mungkasa bisa meringankan tugas-tugasnya dalam hal tata ruang dan lingkungan hidup.

Basuki baru saja melantik Oswar menjadi Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI, Jumat (13/11/2015) siang ini. 

"Harapan saya ya, Deputi Gubernur itu harus lebih pintar dari saya," kata Basuki, di Balai Kota. 

Melalui pelantikan itu, Basuki memberi wewenang kepada Oswar mengawasi kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terkait tata ruang lingkungan hidup.

SKPD yang diminta Basuki adalah Dinas Tata Kota, Dinas Tata Air, Biro Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI, dan lain-lain. (Baca: Ahok Lantik Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI)

"Makanya saya selalu pilih yang terbaik walaupun dari tiga nama terbaik yang lulus seleksi terbuka itu ada teman dekat saya juga. Saya kira semua wawancara dan hasil psikotes, beliau (Oswar) yang terbaik," kata Basuki. 

Sementara saat ditanya perihal kekosongan posisi itu selama lima bulan, Basuki menyampaikan alasannya. Pasalnya jabatan Deputi Gubernur merupakan jabatan eselon I dan diputuskan melalui Keputusan Presiden (Keppres).

Sementara pelantikan pejabat eselon II, III, IV, dan CPNS hanya perlu menggunakan Keputusan Gubernur. (Baca: Cerita Ahok Pilih Mantan Pejabat Bappenas Jadi Deputi Gubernur DKI )

"Ini proses dari Mendagri dan Presiden. Kami tunggu saja karena (pelantikan) pejabat eselon I harus pakai Keppres. Jadi kami tunggu Keppres, baru bisa lantik," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Megapolitan
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

Megapolitan
Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Megapolitan
Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Megapolitan
Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com