Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Sidang, Sekda DKI Bantah Disebut Perintahkan Pengadaan UPS

Kompas.com - 17/12/2015, 20:07 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah DKI Saefullah membantah kesaksian mantan Kepala Dinas Pendidikan DKI Lasro Marbun yang menyeret namanya dalam kasus dugaan korupsi uninterruptible power supply (UPS).

Hal ini dilontarkan Saefullah saat menjadi saksi dalam persidangan terdakwa Alex Usman di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Bungur Besar Raya, Kamis (17/12/2015).

Awalnya, Jaksa Penuntut Umum Romulus menceritakan keterangan Lasro Marbun sewaktu menjadi saksi dalam sidang sebelumnya. (Baca: Saksi Dengar "Fee" 7 Persen untuk DPRD Muluskan Pengadaan UPS )

"Kemarin Lasro bilang sempat bertanya kepada terdakwa kenapa pengadaan UPS dilaksanakan. Menurut Lasro, terdakwa menjawab bahwa ini adalah perintah Sekda. Apa Anda pernah memerintahkan kadis atau kasudin untuk melaksanakan pengadaan UPS?" ujar Romulus kepada Saefullah.

Sekda pun membantah keterangan Lasro yang disampaikan jaksa tersebut. Ia mengaku tidak pernah memberi instruksi untuk mengusulkan pengadaan UPS.

"Saya tahu saja tidak, bagaimana mungkin saya memerintahkan untuk melaksanakan pengadaan UPS," ujar Saefullah.

Dalam sidang hari ini, Saefullah berkali-kali mengatakan bahwa ia tidak pernah mengetahui pengadaan UPS dalam APBD Perubahan 2014.

Ia juga mengaku tidak hapal satu per satu nomenklatur yang ada di sana. Saefullah mengatakan bahwa ia baru mengetahui adanya pengadaan UPS dalam anggaran 2015.

"Saya tahu soal UPS di 2014 justru saat pembahasan anggaran 2015. Di tahun 2015, ada anggaran UPS dalam jumlah banyak ketika masuk pembahasan di banggar, lalu kami periksa ternyata tahun lalu juga ada. Di situ saya baru tahu bahwa 2014 ada anggaran UPS," ujar Saefullah.

Pada akhir kesaksian Saefullah, Alex Usman diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya. (Baca: Sekda DKI Bersaksi di Sidang Kasus UPS )

Alex pun menggunakan kesempatan ini untuk mendukung kesaksian Saefullah. "Saya tidak pernah berhubungan dengan Pak Sekda dan jabatan saya saja juga paling bawah. Ia tidak pernah telpon saya dan saya enggak pernah lapor soal UPS ini," ujar Alex.

Pada persidangan terdakwa kasus UPS Alex Usman hari ini, jaksa memanggil 6 orang saksi. Keenam saksi itu di antaranya Zaenal Soleman, Saefullah, Kepala Teknisi PT Offistarindo yaitu Jhoni, sopir Alex Usman yaitu Didi, mantan Wakil Ketua Komisi E Igo Ilham, dan mantan Sekretaris Komisi E Sahrianta Tarigan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com