JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah alasan dilontarkan oleh sopir metromini yang apatis dengan tawaran Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk bergabung menjadi sopir di PT Transjakarta.
Sopir metromini tidak yakin bahwa mereka yang telanjur memiliki citra buruk bakal diterima PT Transjakarta.
Menanggapi hal itu, Basuki balik mempertanyakan alasan mereka. Basuki kembali mengulang keuntungan yang akan diterima sopir metromini jika ingin bergabung.
"Sekarang gaji kami kasih dua kali UMP, ada BPJS Ketenagakerjaan, ada BPJS Kesehatan. Jadi alasannya apa enggak mau gabung sama kami?" ujar pria yang akrab disapa Ahok ini, beberapa waktu lalu.
Bahkan, Ahok juga menegaskan, tidak ada persyaratan tingkatan pendidikan untuk bergabung dengan PT Transjakarta. Batasan umur juga tidak ada.
Dengan kemudahan tersebut, Ahok berpikir, sopir metromini seharusnya tidak perlu ragu lagi. (Baca: Ahok: Umur 70 kalau Masih Gagah, Kenapa Enggak Boleh Jadi Sopir?)
"Kami juga sudah bilang enggak ada syarat ijazah, orang bawa mobil doang, kok, jadi enggak perlu pakai ijazah. Umur juga enggak dibatesin, yang penting sehat. Pelatihan, kami siapkan. Di Bekasi ada, di Tangerang ada," ujar Ahok.
Terlebih lagi, Ahok melanjutkan, sopir yang dibutuhkan PT Transjakarta juga sangat banyak. Menurut dia, banyak peluang yang bisa diambil oleh sopir-sopir metromini.
Ahok menilai, seharusnya, sopir metromini tidak perlu apatis terhadap tawaran tersebut. (Baca: Ahok: Kalian Pikir, Saya Iseng Tawari Gaji 3,5 Kali UMP ke Sopir-sopir?)
"Kami enggak mau persulit. Kamu tahu enggak kita butuh berapa sopir buat satu bus? Lima sopir loh. Ini karena saya maunya bus itu bisa 24 jam," ujar Ahok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.