Ternyata, hal ini memang benar. Banyak pemukiman ilegal dan tempat usaha tak resmi tumbuh di dalam KIP.
Pantauan Kompas.com, Selasa (5/1/2016), lokasi sejumlah bangunan liar berada di sepanjang jalur hijau tepatnya di lahan di bawah sutet yang berdiri di KIP.
Padahal, jalur hijau itu merupakan Hutan Kota di dalam KIP, sesuai Surat Keputusan Gubernur DKI Nomor 870 Tahun 2004, seluas kurang lebih 8,9 hektar.
Sebagian besar jalur hijau ini justru diduduki bangunan ilegal, mulai dari warung makan, warung kopi, parkir kendaraan, tempat usaha barang bekas, kontrakan atau tempat tinggal dan banyak jenis lainnya.
Ada pula yang tinggal di dalam Hutan Kota secara ilegal dan menjadikan lahannya tempat berkebun menanam sayuran.
Rata-rata bangunan liar yang berdiri merupakan semi permanen seperti dari kayu tripleks dan seng.
Lokasi pemukiman liar ini sempat terangkat namanya dari kasus gudang ayam tiren yang dibongkar polisi beberapa waktu lalu.
Bangunan liar yang jumlahnya ratusan ini tampak telah lama berdiri, namun tidak memiliki RT dan RW. Yang ada hanya identitas bendera sebuah partai politik yang bertebaran di dalah satu sudut lingkungan.
Sekretaris Perusahaan PT JIEP Asrul Waryanto yang dikonfirmasi membenarkan lokasi ini.
"Persis betul, di sepanjang jalur hijau di Hutan Kota itu memang banyak bangunan liar," kata Asrul, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/1/2016).
Asrul mengatakan, pihaknya bersama Pemerinta Kota Jakarta Timur memang berencana untuk menertibkan bangunan liar ini.
Pihaknya optimistis dapat membongkar bangunan liar yang telah berkembang lama di dalam KIP.
"Penertiban akan segera, enggak akan lebih dari dua bulan lagi. Karena proses persiapan penertiban ini sudah lama," ujar Asrul.
Pihaknya mengatakan, sudah mensosialisasikan kepada sebagian pemukim liar di kawasan itu untuk membongkar sendiri tempat tinggal mereka. Yang memilih bertahan akan ditertibkan.
"Kita akan tertibkan dan akan kita kembalikan jadi hutan kota. Nanti kita kerja sama dengan Dinas Kehutanan dan Kelautan dan Kehutanan untuk menanam pohon lagi," ujar Asrul.
Sebelumnya, Ahok menyatakan banyak warga di sana yang mendirikan bangunan liar di tanah milik PT JIEP.
Ahok berharap kedua belah pihak yang tengah berseteru harus duduk bersama. (Baca: Ahok: Sebagian Warga Pulogadung Juga Bermasalah)
"Sebagian warga rumahnya liar. Kami mau dorong itu, karena kawasan Pulogadung belum dibebaskan juga," kata Ahok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.