Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Dharma Jaya Mengaku Serahkan Analisis Investasi sejak 22 Desember

Kompas.com - 21/01/2016, 10:38 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusuma menyebut, pihaknya sudah menyerahkan analisis investasi ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) sejak 22 Desember 2015.

Pernyataannya ini disampaikan untuk membantah pernyataan Ketua TAPD, Sekretaris Daerah DKI Saefullah, yang beberapa waktu lalu menyebut PD Dharma Jaya tidak mendapatkan penyertaan modal pemerintah (PMP) karena tidak menyerahkan analisis investasinya.

Menurut Marina, saat itu dokumen analisis investasi diserahkan kepada salah satu anggota TAPD, yakni Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Hartono.

"Kami pada 22 Desember 2015 memberikan analisis investasi kepada BPKAD," kata dia saat dihubungi, Kamis (21/1/2016).

Marina mengatakan, pada 8 Januari 2016, Heru menyebut bahwa analisa investasi yang dibuat oleh Dharma Jaya sudah lengkap. Oleh karena itu, ia heran kenapa tiba-tiba perusahaannya itu tidak mendapatkan PMP.

"Pada 8 Januari 2016 mendapatkan kabar dari pihak BPKAD bahwa analisis investasi kami dinyatakan layak untuk mendapatkan suntikan modal. Namun, pada 12 Januari 2016, TAPD dan Banggar mencoret PMP kami," ujar Marina.

Sebagai informasi, PD Dharma Jaya menjadi satu-satunya BUMD yang gagal mendapatkan PMP pada APBD 2016. Secara total, sebenarnya ada 7 BUMD yang diusulkan mendapatkan PMP pada tahun ini.

Selain Dharma Jaya, keenam BUMD lainnya adalah PT MRT Jakarta, PT Transportasi Jakarta, PT Jakarta Propertindo, PT Bank DKI, PD Pasar Jaya, dan PD PAL Jaya.

Namun, berbeda dengan Dharma Jaya, usulan pemberian PMP untuk Dharma Jaya disetujui oleh TAPD. Nilai PMP untuk Dharma Jaya diketahui mencapai Rp 50 miliar.

"Kecuali Dharma Jaya karena analisis investasinya tidak ada. Nah, kondisi seperti ini jadi evaluasi buat BUMD supaya kalau mau merencanakan sesuatu harus dengan langkah yang benar."

"Kalau misal untuk kegiatan 2017 mau seperti apa, ya dari sekarang dia sudah mulai membuat proposal, kajian investasi, dan kelengkapan lainnya," kata Saefullah di Gedung DPRD DKI, Rabu (13/1/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com