Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Berpesan ke Pelajar Agar Jadi Pejabat yang Tidak Menerima Suap

Kompas.com - 04/04/2016, 08:39 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada pagi ini menyampaikan pengarahan kepada para siswa SMA 30 Jakarta, di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (4/4/2016).

Pengarahan disampaikan sekaligus untuk memantau pelaksanaan hari pertama Ujian Nasional 2016. Pada kesempatan itu, Ahok, sapaan Basuki, sempat mendoakan para pelajar agar bisa sukses ke depannya.

Kepada para pelajar yang memiliki cita-cita jadi pejabat, ia mendoakan bisa menjadi pejabat jujur yang tidak menerima suap.

"Jadilah pejabat yang jujur, tidak menerima suap. Saya harap kalian melebihi bapak. Mudah-mudahan bisa jadi presiden," kata Ahok yang langsung diamini oleh para pelajar. (Baca: Pesan Kejujuran Ahok Dimaknai oleh Siswa SMAN 30 untuk Hadapi UN)

Ahok kemudian menegaskan mengenai pentingnya mengambil keputusan. Ia menyebut keputusan tidak boleh tidak segera diambil hanya karena adanya keraguan. Karena keputusan harus segera diambil. Yang penting, keputusan itu bersandar pada kebenaran.

"Lebih baik membuat keputusan salah, daripada tidak membuat keputusan atau menunda keputusan. Setiap keputusan ada konsekuensinya. Yang penting, Anda sadar ini dilakukan untuk kepentingan orang banyak," ujar Ahok.

Ia mencontohkan pernyataan yang yang disebutnya pernah disampaikan mantan presiden Amerika Serikat Abraham Lincoln. Menurut dia, Lincoln pernah menyatakan 'saya tidak peduli saya ada di pihak Tuhan atau tidak'.

Menurut Ahok, pernyataan Lincoln itu dapat ditafsirkan 'saya tidak peduli orang menganggap saya benar atau salah. Yang terpenting, kepedulian saya yang terbesar adalah ketika Tuhan ada di pihak saya, karena Tuhan tidak pernah salah.'

"Tapi kalau kita memaksa Tuhan agar berpihak pada kita, itu bisa salah. Karena kita bisa memaksakan kehendak kita, lalu menggunakan Tuhan untuk membenarkan kita," ucap Ahok.

Pelaksanaan Ujian Nasional pada tahun ini akan diawali dengan ujian untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Untuk tingkat SMA, ujian akan berlangsung selama 6 hari, tepatnya pada 4,5,6,7, 11, dan 12 April 2016.

Kompas TV Akan Ada 2 Pengawas dalam 1 Ruangan Saat UN
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com