Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Masa Partai Berkoalisi dengan Calon Independen, Tak Mungkinlah

Kompas.com - 20/04/2016, 16:36 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menyatakan tidak akan mendukung calon independen dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. PDI-P mensyaratkan bahwa yang akan didukung adalah calon yang sebelumnya melewati mekanisme pendaftaran bakal calon gubernur di partai tersebut.

"Masa partai suruh berkoalisi dengan (calon) independen, ya enggak mungkinlah kalau itu," kata Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI-P DKI Jakarta Gembong Warsono di Kantor DPD PDI-P DKI di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (20/4/2016).

Ia melanjutkan, PDI-P punya kursi yang cukup untuk dapat mengusung calon sendiri tanpa harus berkoalisi.

Gembong tidak mengomentari calon independen seperti Gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. "Saya tidak bicara orang ya, tetapi yang hampir saya pastikan yang diusung oleh PDI Perjuangan adalah orang yang mendaftar maupun diusulkan oleh partai (PDI-P)," kata Gembong.

Gembong mengatakan, itu tidak berarti PDI-P hanya menerima pendaftar yang berlatar belakang partai politik saja.

"Kan bisa saja yang mendaftar bukan orang partai, ada pengusaha. Tetapi, yang tidak mendaftar saya pastikan tidak akan diusung oleh partai," ujar Gembong.

Sejauh ini, dari kalangan internal, partai baru ada dua nama yang diusulkan untuk ikut dalam bursa penjaringan calon DKI 1. Keduanya adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Boy Bernardi Sadikin.

"Pak Djarot dan Pak Boy diusulkan jadi cagub," ujar Gembong.

Ada pula kader dari internal PDI-P lainnya yang masuk bursa bakal calon, tetapi melalui mekanisme pendaftaran, yakni mantan Wakil Ketua DPD PDI-P DKI Audi Tambunan.

Dari kalangan eksternal, sejauh ini sudah ada 32 orang bakal calon gubernur DKI yang mendaftar.

Setelah pendaftaran ditutup pada 25 April 2016, PDI-P akan memverifikasi data para bakal calon. Para peserta juga akan mengikuti serangkaian tes, baik kesehatan maupun psikotes, dan sebagainya. Setelah itu, nama calon yang lolos akan diserahkan kepada DPP PDI-P.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com