Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelisik Ambruknya Jembatan Penyeberangan di Tol BSD

Kompas.com - 17/05/2016, 08:07 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Ada hal yang belum terjawab jelas dari peristiwa ambruknya jembatan penyeberangan orang (JPO) di Km 7+600 ruas Tol BSD pada Minggu (15/5/2016) malam.

Utamanya adalah penyebab tiang dari crane yang diangkut dengan truk trailer dan dikemudikan Marsan Simbolon (34) bisa "naik sendiri" hingga menghantam badan jembatan yang membuat ambruk seluruhnya.

"Sopir sama kernetnya enggak tahu kalau hidrolik crane-nya naik terus menabrak jembatan. Menurut mereka, di jembatan-jembatan sebelumnya, mereka jalan mulus saja, enggak kena jembatan sama sekali. Tetapi, nyatanya, kemarin tiang crane-nya nyantol di jembatan," kata Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Tangerang Selatan Inspektur Dua Harry Rahmat ketika berbincang dengan Kompas.com, Senin (16/5/2016) malam.

Marsan bersama satu orang kernet ditugaskan oleh pemilik truk trailer mengangkut crane dari sebuah proyek yang sedang dikerjakan di kawasan ICE, BSD, Tangerang. Rencananya, crane tersebut akan dibawa ke gudang di Serang, Banten, melalui tol lingkar luar atau JORR (Jakarta Outer Ring Road).

Hal itu menjelaskan perjalanan mereka yang melewati Tol BSD menuju Jakarta. Jika dilihat dari lokasi datangnya truk di ruas Tol BSD, ada beberapa jembatan lainnya sebelum JPO yang ditabrak dan ambruk itu.

Salah satu petugas lapangan Tol BSD menyebutkan, jembatan yang ambruk ditabrak crane merupakan jembatan keempat. Semua ketinggian jembatan, dari yang pertama hingga keempat dan seterusnya pun sama, yakni lima meter.

Harry berpendapat, jika truk berhasil melewati jembatan sebelumnya tanpa menabrak, dapat dipastikan ada yang salah sehingga jembatan keempat sampai dihantam oleh crane dan ambruk.

Adapun kondisi di lapangan saat kejadian berlangsung memang minim saksi mata dan tidak ada CCTV yang memantau jalan tersebut. Hal yang masih terus didalami adalah bagaimana tiang crane bisa naik dan mengenai badan jembatan yang berbahan dasar beton itu.

"Crane-nya bisa naik, enggak mungkin kalau enggak ada gerakan. Ini yang masih terus kami dalami, kok bisa," tutur Harry.

Selain memeriksa sopir dan kernet truk, polisi juga ikut meminta keterangan dari pihak pengelola Tol BSD dan Jasa Marga. Jembatan yang sama rencananya akan dibangun lagi tiga bulan mendatang untuk menunjang akses warga setempat.

Sambil menunggu jembatan dibangun, warga yang biasa menggunakan jembatan harus memutar jalan untuk menyeberang.

Kompas TV Truk Nabrak Jembatan, Apa Penyebabnya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com