Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Citra Pembuat Vaksin Palsu yang Berbanding Terbalik dengan Perbuatannya

Kompas.com - 28/06/2016, 08:03 WIB
Nursita Sari

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Pasangan suami istri pembuat vaksin palsu, Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina, dikenal tetangganya sebagai orang yang baik dan gaya hidup yang sederhana.

Tetangga juga sering kali bertemu Hidayat saat beribadah di masjid. Meski dikenal baik dan sederhana, Hidayat dan Rita adalah sosok yang tertutup. Keduanya disebut jarang bersosialisasi dengan tetangga sekitar.

"Dia mah baik-baik saja orangnya, sering tegur, cuma jarang bergaul saja. Belum pernah kumpul sama RT/RW, cuma di sekitar rumah saja," ujar salah seorang tetangga, Waldiyono, Senin (27/6/2016).

Mereka lebih banyak berada di dalam rumah dan terlihat sering menyiram tanaman di halaman. Tetangga pun tak menyangka pasangan itu melakukan tindak kejahatan dengan membuat vaksin palsu untuk anak dan balita.

"Kelihatannya sih baik, enggak nyangka kejadian kayak gini," ucap Asep Nurhadi, tetangga lainnya. (Baca: Kesaksian Tetangga Pasutri Pembuat Vaksin Palsu)

Catatan kepegawaian Rita bersih

Rita diketahui pernah bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit Hermina Bekasi sejak Januari 1998 hingga Agustus 2007.

Rita dan suaminya memulai bisnis pembuatan vaksin palsu pada 2003, saat dia masih bekerja sebagai perawat. Meski begitu, manajemen RS Hermina Bekasi tidak mengetahui bisnis pembuatan vaksin palsu itu. Bahkan, catatan kepegawaian Rita selama bekerja di sana bersih. Dia tidak pernah terlibat pelanggaran kasus apa pun.

"Saya lihat di data kepegawaian, tidak ada catatan, tidak ada aneh-aneh. Dari Departemen Keperawatan juga tidak ada catatan," tutur Wakil Direktur Umum RS Hermina Bekasi Syarifuddin.

Rita mengundurkan diri dari pekerjaannya pada 2007 dengan alasan ingin fokus pada bidang usaha yang juga dilakoninya. Dia diketahui memiliki konter pakaian dalam di salah satu mal di Bekasi.

"Kami juga tidak curiga dia resign karena memang punya usaha pakaian dalam," kata Syarifuddin. (Baca: Saat Akan Ditangkap, Pasutri Pembuat Vaksin Palsu Sempat Berdebat dengan Polisi)

Citra Hidayat dan Rita selama ini berbanding terbalik dengan perbuatan mereka yang dapat mencelakai anak-anak karena vaksin palsu yang mereka buat. Keduanya digerebek penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri pada Selasa (21/6/2016) malam, di rumah mereka, Perumahan Kemang Pratama Regency, Jalan Kumala 2 M29, RT 09/05, Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Saat penggerebekan, penyidik menemukan ribuan botol vaksin di dalam rumah yang kini kosong.

Kompas TV Ini Sosok Pasutri Pembuat Vaksin Palsu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com