Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Om Ferry yang Cabuli Siswa SMP

Kompas.com - 16/07/2016, 11:38 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menahan Bernardus Yudiantoro alias Om Ferry (48 tahun), Jumat (15/7/2016), karena mencabuli seorang siswa SMP berinisial F (14) pada 28 Mei lalu.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Eko Hadi Santoso menuturkan, pencabulan bermula saat korban bertemu dan berkenalan dengan Om Ferry di dalam kereta commuter line hingga Stasiun Citayam, Jawa Barat, ketika pulang sekolah pada Mei lalu.

"Tersangka menghampiri korban dan bertukar nomor handphone dengan diiming-imingi akan dibelikan pulsa. Sejak saat itu (dia) dengan korban intens berkomunikasi," kata Eko dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/7/2016).

Komunikasi terus berlanjut dan akhirnya berujung pada korban bertemu lagi dengan Om Ferry. Mereka janjian di Stasiun Lenteng Agung dan melanjutkan perjalanan ke daerah Cawang.

Om Ferry pun mengajak korban ke sebuah indekos dan menyewa kamar untuk sehari. Di kamar itu, F dicabuli meski menolak.

"Setelah itu tersangka dan korban keluar dari kos-kosan dan tersangka memberikan uang sebesar Rp 300.000," ujar Eko.

F yang trauma segera mengadu ke orangtuanya dan membuat laporan ke polisi. Hasil visum pada 9 Juni menunjukkan adanya indikasi kekerasan akibat benda tumpul pada anus korban.

Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) sempat memberikan konseling pada F yang trauma.

Om Ferry pun berhasil ditangkap di sebuah indekos di kawasan Tebet pada Kamis lalu.

Polisi mengamankan barang bukti berupa sehelai celana dalam berwarna hijau, kaos Barcelona berwarna orange, celana kolor berwarna biru tua dan kuning, celana panjang Joger motif loreng, ponsel korban dan ponsel tersangka, serta kartu ATM BCA yang diduga digunakan untuk mentransfer uang pada F.

Polisi kini sedang melengkapi berkas kasus pencabulan itu sebelum melimpahkannya ke jaksa penuntut umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Megapolitan
Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Megapolitan
Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Megapolitan
Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Megapolitan
PPDB 'Online' Diklaim Efektif Cegah Adanya 'Siswa Titipan'

PPDB "Online" Diklaim Efektif Cegah Adanya "Siswa Titipan"

Megapolitan
Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Megapolitan
Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Megapolitan
Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Megapolitan
Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Megapolitan
Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Megapolitan
Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

Megapolitan
Nakes RSUD Koja Demo karena Gaji ke-13 Dipotong

Nakes RSUD Koja Demo karena Gaji ke-13 Dipotong

Megapolitan
Siasat Preman yang Getok Tarif Parkir ke Bus Wisata: Buntuti dan Adang Bus, lalu Larang Parkir di Stasiun Gambir

Siasat Preman yang Getok Tarif Parkir ke Bus Wisata: Buntuti dan Adang Bus, lalu Larang Parkir di Stasiun Gambir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com