Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Satpol PP Pun Ada Ujiannya...

Kompas.com - 23/08/2016, 19:58 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya, anggota Satuan Polisi Pamong Praja di DKI Jakarta harus mengikuti uji kompetensi agar bisa dibilang cakap di bidangnya. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadi provinsi kedua di Indonesia yang menggelar ujian untuk pekerja lapangan seperti Satpol PP.

Uji kompetensi ini dilakukan sebagai tindak lanjut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Nomor 4 tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja dan Angka Kreditnya.

"Jadi, jabatan itu kan ada yang fungsional dan struktural. Dengan peraturan menteri ini, Pol PP menjadi jabatan fungsional bukan struktural lagi," ujar Kepala UPT Pusat Uji Kompetensi dan Sertifikasi Profesi Badiklat DKI Jakarta, Maria, kepada Kompas.com, Selasa (23/8/2016).

Maria mengatakan sesuai dengan Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN), jabatan fungsional merupakan profesi yang harus diterapkan proses sertifikasi.

Atas dasar itulah, Satpol PP di DKI Jakarta yang berstatus PNS, kini harus menjalani uji kompetensi. Sebagai langkah awal, ada 300 anggota Satpol PP yang diuji.

"Nantinya akan ada status kompeten dan belum kompeten, yang dinyatakan kompeten akan diberikan sertifikat," ujar Maria. (Baca: Djarot: PKL Bikin Gerobak Juga Pakai Duit, Satpol PP Jangan Asal Obrak-abrik )

Apa saja tesnya?

Tes yang harus diikuti oleh Satpol PP terdiri dari dua jenis yaitu tes tertulis dan wawancara. Maria mengatakan tes yang diberikan kepada Satpol PP berkaitan dengan kegiatan mereka sehari-hari.

Seperti tentang koordinasi penegakan perda, pengendalian massa, patroli, mobilisasi perlindungan masyarakat, pendataan dan pelatihan satuan perlindungan masyarakat.

Maria mengatakan 300 anggota Satpol PP yang diuji pada gelombang pertama ini seolah hanya mengikuti ujian pembuktian saja. Sebab, mereka sudah menerapkan materi ujian pada aktivitas mereka sehari-hari.

"Mereka kan sudah jalan ya dalam menegakan perda dan menciptakan keamanan dalam kegiata mereka. Mereka dianggap tinggal pembuktian saja," ujar Maria.

"Karena ini kan terkait profesi ya, apa benar mereka sudah certified. Nah itu harus ditunjukan bukti keterampilannya dengan sertifikat dari uji kompetensi ini," tambah Maria.

Selain itu, akan ada tambahan uji sikap dan perilaku melalui Compputer Assisted Test (CAT), Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara yang dilakukan oleh Tim Psikolog Badiklat DKI Jakarta. (Baca: Wagub Djarot: Jangan Sampai Satpol PP Digebukin karena Tidak Bisa Bela Diri)

Akan dievaluasi

Karena baru dilakukan pertama kali, Maria mengatakan uji kompetensi bagi Satpol PP akan dievaluasi. Evaluasi tersebut meliputi jabatan apa saja di Satpol PP yang membutuhkan sertifikat.

"Kalau tahun ini yang diuji ada 300 orang, itu karena alokasi anggarannya. Tapi nanti akan dievaluasi," ujar Maria.

Maria mengatakan ujian ini bekerja sama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri (BPSDM Kemendagri). Asesor dari BPSDM Kemendagri yang akan mengujinya dibantu dengan asesor dari Badiklat DKI Jakarta dan praktisi Satpol PP DKI Jakarta.

Kompas TV Satpol PP "Bungkus" Barang Dagang PKL

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com