JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa ancaman aksi penolakan dikeluarkan ketika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin menghadiri suatu acara di wilayah Jakarta.
Contohnya ialah ketika Ahok (sapaan Basuki) ingin meresmikan RPTRA di Rusun Cipinang Besar Selatan, di Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (23/8/2016).
Beberapa hari sebelum peresmian, beredar kabar penolakan dari warga atas kehadiran Ahok.
Koordinator Forum Kecamatan Jatinegara sekaligus Ketua RW 02 Bali Mester H Anas menyerukan gerakan aksi penolakan terhadap kehadiran Ahok, salah satunya karena kerap menggusur.
Warga RW 05 Cibesel diajak berkumpul di Lapangan Parkir TPU Kebon Nanas untuk melakukan aksi. Ketika itu, ratusan personel TNI, Polri, dan juga Dishubtrans DKI ikut mengawal jalannya acara.
Ancaman serupa muncul lagi ketika Ahok akan meresmikan Pasar Kampung Duri, Jumat (9/9/2016) lalu. Peresmian pasar kecil itu dijaga oleh polisi bersenjata lengkap dari Gegana. Alasannya sama, ada aksi unjuk rasa yang menolak kehadiran Ahok.
Warga mana yang menolak?
Namun, kenyataannya tidak ada satu pun warga yang ikut aksi penolakan di Rusunawa Cibesel. Koordinator aksi, yang mengaku ditunjuk Forum RT/RW se-Jakarta Timur, Anas Saibu, menyebut rencana aksi tersebut sedianya diikuti lebih dari 500 orang.
Namun, ia menyatakan aksi itu sebenarnya undangan terbuka sehingga bergantung massa yang hadir.
Faktanya, sampai Ahok selesai meresmikan RPTRA, tidak ada warga yang datang ke lokasi rencana titik kumpul aksi, hanya Anas sendiri.
Meski demikian, ia menilai aksi tersebut batal bukan karena tidak ada massa di lokasi titik kumpul.
Sebab, ia mengklaim sekelompok anggota FPI dan aktivis Ratna Sarumpaet dan rekan-rekannya di forum tersebut telah hadir, tetapi terpencar di peresmian RPTRA Cibesel.
Oleh karena itu, ia menganggap rencana aksi itu sudah menjadi shock therapy bagi Ahok.
"Aksi ini juga walaupun tidak ada, tetapi kita berikan shock therapy, pelajaran, khususnya untuk DKI 1 (Ahok) bahwa warga DKI dalam hal ini warga Jakarta Timur tidak suka dengan kepemimpinan beliau," ujar Anas.
Baca juga: Aksi Tolak Ahok yang Gagal di Cibesel Disebut sebagai "Shock Therapy"
Sementara itu, aksi demo penolakan terhadap Ahok di Pasar Kampung Duri memang benar-benar terjadi. Aksi itu diikuti oleh belasan orang yang membentangkan kertas karton yang sudah mereka tulis.