Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setengah Juta Calon Pemilih Pilkada DKI Belum Miliki KTP Elektronik

Kompas.com - 03/11/2016, 06:07 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Komisioner KPU DKI Jakarta Bidang Pemutakhiran Data Pemilih, Moch Sidik, mengatakan terdapat 504.610 pemilih potensial yang belum memiliki KTP elektronik (e-KTP).

Jumlah tersebut diketahui berdasarkan hasil penelitian dan pencocokan (coklit) data pemilih pada 8 September hingga 7 Oktober 2016.

Menurut Sidik, pemilih potensial dalam jumlah 504.610 orang tersebut merupakan gabungan orang yang memang belum merekam e-KTP dan belum terkonfirmasi sudah merekam e-KTP.

"Kalau tidak ditemui orangnya, keluarganya mengatakan dia memang warga situ, tetapi kan belum bisa dipastikan dia sudah merekam atau tidak karena enggak ketemu. Nah itu ada kategori belum dipastikan e-KTP," ujar Sidik di Hotel Acacia, Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2016) malam.

(Baca: Diduga karena Tak Punya E-KTP, 155.001 Pemilih di Jaksel Belum Masuk DPS)

Sidik menuturkan, KPU DKI akan menyerahkan data 504.610 orang tersebut ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta. Disdukcapil akan memverifikasi kembali apakah setelah masa coklit ada pemilih yang sudah merekam e-KTP.

"Penduduk ini kan dinamis, bisa jadi waktu kita coklit dia belum merekam, ketika ada perjalanan waktu, orang tersebut sudah merekam. Jadi yang paling tahu berapa yang sudah merekam, berapa yang belum, itu Dinas Dukcapil," kata dia.

Setelah itu, KPU DKI akan memberikan surat imbauan kepada orang-orang yang sudah terverifikasi belum merekam e-KTP atau datanya belum tercatat di database kependudukan DKI Jakarta untuk merekam e-KTP.

Setelah merekam data untuk e-KTP, warga diminta melapor ke petugas KPU di kelurahan dengan membaca bukti surat keterangan telah merekam e-KTP dari Disdukcapil.

"Kami tunggu sampai 4 Desember. Itu waktu terakhir buat kami menerima hasil khususnya yang telah merekam e-KTP," ucap Sidik.

Orang yang belum merekam e-KTP dan namanya belum tercatat di database kependudukan, tidak akan dimasukkan dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang akan ditetapkan pada 6 Desember 2016. Kategori orang tersebut juga tidak bisa menggunakan hak pilih mereka pada pilkada.

Kompas TV KPU Tetapkan 3 Pasangan Cagub DKI Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com