Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaikan LAA Manggarai-Klender, KRL Jakarta Kota - Bekasi Tak Bisa Melintas

Kompas.com - 08/12/2016, 18:41 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) memintaa maaf karena lintas Stasiun Manggarai sampai Stasiun Klender tidak dapat dilalui kereta rel listrik (KRL), Kamis (8/12/2016) sejak pukul 17.00 WIB.

Hal itu karena listrik aliran atas harus dimatikan untuk proses perbaikan.

"Dampak kejadian tersebut maka hingga saat ini pukul 17.31 WIB belum ada KRL yang dapat beroperasi pada lintas tersebut hingga perjalanan KRL relasi Jakarta Kota - Bekasi dan sebaliknya belum dapat dilakukan," kata Vice President Komunikasi PT KCJ Eva Chairunisa lewat pesan singkat kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (8/12/2016).

Eva menambahkan, antrian KRL relasi Stasiun Jakarta Kota - Bekasi di jalur rel layang, berdampak pula pada antrian KRL relasi Stasiun Jakarta Kota - Stasiun Bogor.

Antrian terjadi hingga Stasiun Manggarai. Sehingga KRL membutuhkan waktu perjalanan yang lebih lama.

"Selama proses perbaikan berlangsung untuk KRL relasi Bogor - Jatinegara perjalanan hanya dapat dilakukan sampai dengan Stasiun Kemayoran dan KRL akan kembali lagi menuju Bogor," kata dia.

Eva mengimbau, bagi pengguna jasa yang tidak dapat menunggu dapat turun di stasiun terdekat dan menggunakan moda transportasi lain. Bagi pengguna yang telah melakukan transaksi tiket dan membatalkan perjalanan dapat melakukan pembatalan tiket pada loket yang tersedia.

"Pengguna jasa yang tetap memilih untuk menunggu dihimbau untuk tetap memperhatikan keselamatan dengan tidak memaksakan diri untuk naik apabila KRL telah penuh dan menunggu KRL selanjutnya," kata Eva. (Baca: Dampak Kereta Anjlok, KRL Bogor-Jatinegara Terganggu)

Demi Keselamatan dan Keamanan Pengguna jasa juga tidak diperkenankan untuk membuka tuas pintu pada kondisi antrian KRL di lintas, buka tutup pintu di luar kondisi darurat hanya dapat dilakukan di Stasiun.

Pengguna juga diminta untuk memperhatikan dan mengikuti seluruh instruksi yang diberikan oleh petugas pelayanan di lapangan.

Kompas TV Tarif KRL "Commuter Line" Naik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com