Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Beri Penghargaan buat Polisi yang Ungkap Perampokan di Pulomas

Kompas.com - 18/01/2017, 10:45 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polisi Republik Indonesia, Jenderal Tito Karnavian, memberikan penghargaan kepada 87 anggota kepolisian yang terlibat dalam pengungkapan kasus perampokan di Pulomas, Jakarta Timur. Penghargaan diberikan kepada jajaran Polda Metro Jaya dalam upacara khusus di depan Gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus Mapolda Metro Jaya, Rabu (18/1/2017).

Dalam pidatonya, Tito menyampaikan bahwa penghargaan itu diberikan karena dirinya melihat kasus perampokan di Pulomas merupakan kasus yang sudah masuk taraf nasional.

"Masyarakat mengalami public outcry, kemarahan publik, pada pelaku. Kesedihan yang luar biasa karena korban cukup banyak, ditambah lagi tuntutan pada negara yang direpresentasikan pada Polri sebagai penegak hukum untuk lakukan pengungkapan dan penegakan hukum dan proses hukum," kata Tito.

Tito mengaku memahami bagaimana tuntutan publik yang begitu besar membuat para penyidik tidak nyaman karena bekerja dalam tekanan. Ia sendiri merasakan bagaiamana selama pengungkapan kasus itu, ia harus memastikan kasus akan terungkap.

"Bekerja di bawah tekanan ini jadi tidak nyaman. Saya paham. Mungkin anggota tidak bisa tidur, Pak Kapolda juga selalu melihat perkembangan. Kemudian harus mendorong anggota, dan seterusnya," kata Tito.

Perampokan di Pulomas yang diwarnai penyekapkan menyebabkan enam orang tewas, termasuk si pemilik rumah Dodi Trianto (59) dan dua anaknya. Sementara lima orang lain berhasil diselamatkan setelah menjalani perawatan di rumah sakit.

Peristiwa itu terjadi pada 26 Desember 2016 dan baru diketahui pada keesokan harinya.

Otak di balik perampokan di Pulomas, Ramlan Butarbutar, ditangkap kurang dari 48 jam setelah peristiwa perampokan itu diketahui. Ramlan tewas ditembak polisi pada saat penangkapan tersebut. Ia dan Erwin Situmorang ditangkap di sebuah kontrakan di Gang Kalong, RT 08 RW 02, Bojong, Rawalumbu, Bekasi, pada 28 Desember 2016.

Pada hari yang sama, polisi menangkap Alfins Bernius Sinaga di kawasan Bekasi juga. Tersangka lain yang terakhir dibekuk adalah Ius Pane, yang ditangkap di Medan pada 1 Januari 2017.

Peristiwa penyekapan sadis di Jalan Pulomas Utara dilakukan Ramlan bersama Erwin Situmorang, Ius Pane, dan Alfins Sinaga dengan menyekap 11 penghuninya sejak 26 Desember 2016 sore hingga keesokan hari atau Selasa pagi di kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter.

Pemilik rumah, Dodi Trianto (59), tewas bersama anaknya Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9). Teman Dianita yang sedang menginap, Amelia Callista (10) juga tewas, demikian juga dua sopir Dodi, yaitu Tasrok (40) dan Yanto.

Hasil otopsi menunjukkan, mereka meninggal karena kehabisan oksigen.

Mereka yang selamat adalah Zanette Kalila Azaria (13) yang merupakan anak Dodi, serta para pekerja di rumah Dodi, yaitu Santi (22), Fitriani (23), Windy (23), dan Emi (41).

Kompas TV Pra Rekonstruksi Ungkap Komando Pelaku Perampokan Pulomas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com