JAKARTA, KOMPAS — Penataan kawasan Tanah Abang akan menjadi prioritas Pemerintah Kota Jakarta Pusat pada 2017. Permasalahan pedagang kaki lima yang membeludak ke trotoar, kemacetan akibat ojek dan angkutan kota mengetem, serta pekerja seks komersial akan diselesaikan secara bertahap.
Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede, Selasa (17/1/2017), mengatakan, PKL yang membeludak ke jalan sudah ditertibkan setiap hari. Namun, PKL selalu muncul lagi menunggu lemahnya pengawasan dari Satpol PP.
Trotoar yang sudah diperlebar dan diperbaiki seharusnya difungsikan untuk pejalan kaki. Pada sore hari, trotoar justru digunakan untuk lapak makanan, telepon seluler, dan sebagainya.
"Sebenarnya dulu solusinya sudah dibahas, yaitu pembangunan jembatan penghubung atau sky bridge dari Stasiun Tanah Abang ke Blok G Pasar Tanah Abang. Dari situ, lalu lintas penumpang dipecah supaya tidak semua keluar langsung ke Jalan Jati Baru," ujar Mangara.
Wali Kota mengatakan, setiap hari ribuan orang menggunakan KRL Commuter Linedi Stasiun Tanah Abang. Seluruh penumpang itu keluar melalui Jalan Jati Baru. Banyaknya orang yang berlalu lalang di tempat itu dimanfaatkan PKL untuk mendulang rezeki. Mereka berjualan makanan, minuman, aksesori, dan berbagai benda lain.
"Kalau sky bridge jadi dibangun, penumpang ada opsi untuk keluar lewat Blok G. Menurut rencana, di jembatan itu juga akan disediakan ruang untuk PKL," kata Mangara.
Namun, pembahasan soal jembatan penghubung itu saat ini mandek. PD Pasar Jaya yang bertanggung jawab mengeksekusi program itu pun tak bisa menjelaskan secara pasti kapan program tersebut akan dieksekusi.
Simpang siur
Gatra Vaganza dari Humas PD Pasar Jaya mengatakan, rencana awal, Blok G Tanah Abang akan dibangun menjadi rumah susun sederhana sewa. Jembatan diharapkan berfungsi sebagai penghubung ataupun tempat merelokasi pedagang. Pembahasan sudah dilakukan sejak 2016, tetapi pelaksanaannya masih simpang siur.
"Awalnya, rusun menjadi kewenangan dinas perumahan dan kami membangun jembatannya. Namun, rusunnya enggak jadi. Sekarang, kami menunggu realisasi program itu," ujar Gatra, kemarin.
Hingga saat ini, PD Pasar Jaya belum mendapatkan kejelasan informasi soal kelanjutan rencana pembangunan rusun dan jembatan penghubung itu. PD Pasar Jaya akan berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia, Dinas Bina Marga, dan Dinas Perumahan untuk kembali mematangkan rencana tersebut. (DEA)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 18 Januari 2017, di halaman 28 dengan judul "Jembatan dari Stasiun Diharapkan Jadi Solusi".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.