JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan tak akan maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Hal itu dia sampaikan menjawab pertanyaan wartawan soal adanya kontrak politik yang menyatakan bahwa dirinya tidak akan maju menjadi calon pada Pilpres 2019.
“Tidak ada tanda tangan kontrak politik seperti itu, tidak pernah ada, Anda bisa cari di laci mana pun enggak akan ketemu, kami berdua komit bersama menuntaskan pekerjaan di Jakarta,” ujar Anies, di Kantor KPU DKI Jakarta, Jumat (5/5/2017).
(baca: Anies: Kami "Commit" untuk Menuntaskan Kerja di Jakarta Sampai 2022)
Anies mengatakan bahwa kemenangannya adalah kemenangan warga DKI Jakarta. Dia berjanji akan menjalankan amanat yang diberikan kepadanya untuk menyelesaikan masalah di Jakarta.
Ketika kembali disinggung soal sikap dia jika dipinang partai politik dan diusung menjadi calon wakil presiden pada Pilpres 2019, Anies hanya tersenyum.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menetapkan pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan- Sandiaga Uno, sebagai pasangan calon terpilih pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017, pasangan Anies-Sandi memeroleh 3.240.987 suara atau 57,96 persen, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok)- Djarot Saiful Hidayat memeroleh 2.350.366 suara atau 42,04 persen.
Pelantikan pasangan cagub-cawagub terpilih rencananya akan dilaksanakan pada Oktober 2017.