Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syamsuddin, Pengamen Bekasi yang Jago Banget

Kompas.com - 03/06/2017, 19:21 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa sangka Syamsuddin (60), pengamen keliling di Jatiasih, Bekasi ini mahir sekali bermaim gitar. Ia menguasai semua genre musik, termasuk jazz.

Alunan suaranya kala beraksi pun disukai. Cerita sosok Syamsuddin diungkap pemilik akun Facebook Diraratri Kusrahajo.

Menurut dia, sudah lama pengamen yang tinggal di Cileungsi, Bogor itu punya bakat bermain gitar dan menyanyi. Syamsuddin menurut dia kerap berkeliling mengamen di lingkungan tempat tinggal orangtuanya tersebut.

"Saya sudah lama tahu bapak ini punya suara, skill yang tidak bisa diragukan berbakat sekali bagi keluarga saya dan orang orang sekitar," tulis Diraratri di akun Facebook-nya, seperti dikutip Kompas.com, Sabtu (3/6/2017).

Karena kagum dengan kemampuan Syamsuddin, Diraratri merekam aksi sang Syamsuddin saat muncul di kediaman orangtuanya mengamen. Ayah Diraratri kemudian meminta Syamsuddin memainkan dua lagu bergenre jazz.

"Beliau banyak menerima request apapun (dengan seleara penikmatnya) langsung tanpa ragu dimainkanlah lagu-lagu yang diminta, selera beliau begitu tinggi," ujar Diraratri.

Diraratri bertanya-tanya mengapa Syamsuddin yang punya kemampuan bermusik dan bernyanyi ini masih menjadi pengamen.

Saat dikonfirmasi, Syamsuddin mengaku mengamen di jalan sudah digelutinya tujuh tahun terakhir. Sejak kecil, dia mengaku sudah menyukai alat musik. Tak hanya gitar, dia mengaku bisa bermain bass, drum, dan alat musik tiup.

"Tapi enggak ada yang pintar, semua seimbang, biasa-biasa aja," ujar Syamsuddin saat dihubungi kemarin malam.

Menyukai musik diakuinya sudah sejak kecil. Alat musik pertama yang dia pegang ialah gitar. Dia kemudian meniti karier bermusik sesuai orderan atau panggilan.

Pada era Orde Baru, Syamsuddin mengaku mengisi acara di rumah-rumah, hotel, sampai mengisi acara di luar daerah.

"Tapi setelah Soeharto jatuh panggilan musik jadi sepi," ujar dia.

Ia kemudian memutuskan vakum dari musik. Dia luntang lantung bekerja. Pernah punya usaha jualan sepatu tapi bangkrut. Ia juga pernah menjadi sopir pribadi.

Setelah berhenti bekerja, bapak tiga anak itu masih memikirkan bagaimana membuat dapurnya tetap mengepul. Akhirnya tujuh tahun lalu dia mulai mengamen keliling di jalan.

"Waktu saya pensiun kerja usia sudah senja. Jadi enggak mungkin kita pilah-pilah pekerjaan karena anak istri menuntut, jadi yang ada aja ambil, yang penting halal," ujar Syamsuddin.

Dalam mengamen, dia kerap memenuhi request dari warga. Biasanya mereka yang telah berusia senja kerap memintanya menyanyikan musik jazz dan blues, termasuk lagu lawas.

Namun, ia juga mampu bermain lagu dangdut dan sejumlah lagi pop. Dari mengamen ia biasa mendapatkan Rp 75.000-80.000 sehari.

"Tapi kalau hujan biasanya sepi," ujar dia.

Meski usia sudah menginjak 60 tahun, Syamsuddin mengaku bercita-cita membuat group band musik. Ia juga menawarkan diri untuk menjadi guru musik bagi warga yang berminat.

Kompas TV Turis Indonesia Ngamen di Luar Negeri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com