Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Kehabisan Pulsa, Video "Bullying" di Gunadarma Telat Diunggah

Kompas.com - 20/07/2017, 07:47 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Peristiwa perundungan atau bullying di kampus Universitas Gunadarma, Depok, Jawa Barat, diketahui dari viralnya sebuah video yang menujukkan saat korban di-bully oleh beberapa teman kampusnya. Video itu diketahui telah direkam dan diunggah oleh salah satu pelaku berinisial YLL ke akun media sosialnya.

Ketua tim internal kampus untuk investigasi kasus bullying, Budi Prijanto, di Kampus Universitas Gunadarma di Jalan Margonda, Depok, Rabu (19/7/2017) malam mengatakan, video yang direkam YLL sempat terlambat diunggah karena dia kehabisan pulsa paket internet. YLL mengunggah video tersebut ke fasilitas "Instagram Story" yang ada di Instagram.

"Kalau di IG Story ini dalam pengambilan gambar langsung live. Hanya saja pada waktu itu paketnya habis. Jadi tidak langsung live. Baru diisi paketnya Sabtu, kejadiannya Jumat," kata Budi saat konferensi pers semalam.

YLL merupakan satu dari tiga pelaku yang diskors 12 bulan pihak kampus. Ketiganya dianggap sebagai pelaku utama bullying terhadap MF.

Baca: Tiga Pelaku Bullying Mahasiswa di Gunadarma Diskors 12 Bulan

Selain menskors 12 bulan tiga mahasiswa itu, Universitas Gunadarma juga menjatuhkan sanksi terhadap 10 orang lainnya. Namun, dengan taraf sanksi yang lebih ringan. Seorang mahasiswa berinisial PDP diskors enam bulan. Sementara sembilan orang mahasiswa lainnya yang terlihat dalam video bullying diberi peringatan tertulis.

Menurut Budi, PDP diketahui sempat melontarkan kata-kata ejekan terhadap MF. Namun, kesalahan yang dilakukannya dinilai kampus tidak seberat yang dilakukan tiga pelaku utama.

Sanksi tertulis terhadap sembilan mahasiswa lainnya dilakukan karena mereka melakukan pembiaran adanya bullying terhadap MF. "Peringatan tertulis karena mereka berada di lokasi kejadian. Kami anggap pada waktu itu melakukan pembiaran," kata Budi.

Lihat juga: Apa Peran 3 Pelaku Bullying di Gunadarma yang Diskors 12 Bulan?

Rekaman adegan bullying itu viral di media sosial. Dalam video tersebut tas MF ditarik oleh seorang mahasiswa. MF kemudian berusaha untuk melepaskan diri hingga terhuyung. Setelah beberapa detik ia akhirnya berhasil lepas dan sempat melemparkan tong sampah kepada para pelaku bullying.

Dari hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan, peristiwa bullying terjadi di kampus Universitas Gunadarma yang beralamat di Kepala Dua, Depok pada Jumat sore pekan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com