Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kalibata City yang Sangkal P3SRS Dinilai Ganggu Kepentingan Umum

Kompas.com - 21/08/2017, 17:53 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang gugatan warga Apartemen Kalibata City melawan pengembang dan pengelola dilanjutkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan agenda duplik, Senin (21/8/2017). Dalam sidang itu, pengembang dan pengelola tetap pada sanggahannya, membantah telah melakukan mark up atau penggelembungan tarif listrik.

Pengembang juga bersikukuh sudah memiliki Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS).

"Upaya para penggugat yang terus-menerus menyangkal dan tidak mengakui P3SRS Kalibata City tersebut secara internal jelas-jelas bertentangan dengan kebutuhan dan kepentingan bersama seluruh pemilik dan penghuni," kata Herjanto Widjaja Lowardi, kuasa hukum PT Pradani Sukses Abadi yang merupakan pengembang Kalibata City.

Herjanto menyebutkan, P3SRS sudah diamanatkan dalam Undang-undang Rumah Susun. Upaya pihaknya untuk membentuk P3SRS seharusnya diterima dan tidak ditentang. Penentangan justru mengganggu kepentingan umum.

"Penyangkalan ini merupakan upaya untuk mengganggu dan merusak proses yang disyaratkan dalam peraturan UU Rumah Susun," kata dia.

Pengembang menuding warga sengaja menyangkal P3SRS untuk menimbulkan opini publik yang sesat.

Lihat juga: P3SRS Apartemen Kalibata City Kemungkinan Disahkan Tahun Depan

"Ini menimbulkan opini publik yang salah dan sesat kepada seluruh pemilik dan penghuni satuan rumah susun Kalibata City, khususnya khalayak ramai atau masyarakat umumnya," kata Herjanto.

Pengelola mengklaim P3SRS sudah terbentuk sesuai dengan rapat umum pada 15 Mei 2015.

Namun, warga menuding P3SRS tersebut hanya diisi karyawan Badan Pengelola (BP) apartemen. Karena itu, penghuni membentuk P3SRS tandingan.

Secara resmi, Apartemen Kalibata City sebenarnya belum memiliki P3SRS. P3SRS dianggap sah melalui surat keputusan Gubernur. Saat ini Pemprov DKI Jakarta masih memediasi warga dengan pengembang dan pengelola.

Baca juga: Warga Kalibata City Yakin Pengelola Mainkan Tarif Listrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com