Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Detik-detik Kebakaran SPBU Bojong Gede Viral di Medsos

Kompas.com - 28/08/2017, 20:17 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Sebuah video yang menggambarkan detik-detik sebelum terjadinya kebakaran di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) 34 16319 di Jalan Argo Raya, Parung Ragajukti, Kabupaten Bogor pada pekan lalu, ramai menyebar di media sosial.

Video tersebut ditengarai sebagai hasil rekaman dari kamera pengawas yang dipasang di lokasi tersebut.

Dalam video berdurasi 1 menit 7 detik itu, terlihat jelas runtutan kejadian seperti kronologi yang disampaikan pihak kepolisian pekan lalu.

Berdasarkan video itu, kebakaran bermula saat seorang pengendara motor datang dengan membawa dua jeriken yang disimpan di bagian belakang motornya.

Data kepolisian menyebutkan, pengguna motor itu merupakan seorang penjual bensin eceran bernama Irwan.

(Baca juga: Api Muncul Saat Operator SPBU di Bojong Gede Isi Pertamax ke Jeriken )

Adapun Irwan terlihat datang ke mesin pompa yang berdekatan dengan kantor SPBU. Ia langsung dilayani oleh seorang petugas bernama Nur Umah.

Berdasarkan video yang menyebar, terlihat percikan api muncul dari lubang jeriken saat Nur mengangkat pompa.

Saat api muncul, baik Nur maupun Irwan terlihat panik. Mereka langsung menjauhi api. Pengunjung SPBU lainnya juga terlihat melakukan hal serupa.

Nur tampak sempat memanggil seorang petugas keamanan. Petugas tersebut terlihat sempat mengambil sebuah alat pemadam api ringan (APAR).

Namun, sebelum ia memadamkan api, motor tumbang dan percikan api dari jeriken langsung menyambar mesin pompa sehingga menimbulkan api yang lebih besar.

Kebakaran di SPBU 34 16319 tak menimbulkan korban jiwa. Namun, akibat kebakaran itu, bangunan SPBU rusak karena dilahap api.

Kerusakan terjadi di pos sekuriti, kantor SPBU, ruang ATM CIMB Niaga, kanopi, rest plang, dan satu satu alat pompa dispenser. Selain itu, sepeda motor yang digunakan Irwan hangus terbakar.

Pengisian bahan bakar ke dalam jeriken diketahui merupakan suatu yang dilarang dilakukan di SPBU. Sebab, jeriken terbuat dari bahan yang mudah terbakar.

Para petugas di SPBU selalu diberi peringatan untuk tidak melayani pembeli yang menggunakan jeriken, termasuk di SPBU 31.164.01, salah satu SPBU Pertamina yang ada di Jalan Margonda, Depok.

Menurut kepala shift di SPBU tersebut, Imron Rosyidi, larangan mengisi bahan bakar di jeriken selalu disampaikan setiap pergantian shift setiap hari.

"Jeriken, drum atau bahan-bahan lain yang pakai plastik itu enggak bisa karena ada listrik statisnya," kata Imron, saat ditemui Kompas.com, di Margonda, Senin (21/8/2017).

(Baca juga: Polisi Belum Temukan Indikasi Pelanggaran Terkait Kebakaran SPBU di Bojong Gede)

Menurut Imron, warga boleh saja membeli bahan bakar dan tidak langsung dimasukkan ke tanki kendaraannya.

Namun, wadah yang digunakan untuk menampung bahan bakar itu harus berbahan yang tidak mudah mengantarkan listrik statis, seperti aluminium.

Itu pun dengan catatan bahwa bahan bakar yang dibeli memiliki kadar oktan tinggi, seperti Pertamax, Pertamax Turbo, atau Pertamina Dex. "Harus bahan bakar khusus, kalau premium enggak bisa," ujar Imron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang Lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang Lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com