Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Main Layang-layang di Sekitar Soekarno-Hatta Sudah Sejak Dulu

Kompas.com - 04/09/2017, 14:55 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Warga di sejumlah desa yang berbatasan langsung dengan Bandara Soekarno-Hatta disebut memang sering bermain layang-layang sejak lama.

Belakangan, aktivitas bermain layang-layang itu diimbau kembali oleh PT Angkasa Pura II untuk tidak dilakukan karena pilot mengeluhkan hal tersebut dan dikhawatirkan membahayakan dunia penerbangan sipil.

"Warga memang hobi main layang-layang, sudah dari lama seperti itu," kata Sekretaris Desa Rawa Rengas Muklis Muslim saat ditemui Kompas.com di kantornya, Senin (4/9/2017).

Muklis menceritakan, selama puluhan tahun warga di pinggiran Bandara Soekarno-Hatta memang gemar bermain layang-layang. Mulai dari anak kecil sampai orang dewasa, semua ikut bermain layang-layang mulai sore hingga malam hari.

Baca: Pilot Komplain Warga Main Layang-layang di Sekitar Soekarno-Hatta

Menurut Muklis, mereka yang sering terlihat bermain layang-layang adalah warga di Desa Rawa Rengas, Desa Rawa Burung, serta Kelurahan Benda. Semuanya berada di wilayah Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Kebiasaan warga memainkan layang-layang, menurut Muklis, biasanya dilakukan saat memasuki musim kemarau atau sehabis panen padi. Daerah dua desa dan satu kelurahan yang disebut sebelumnya itu memang masih banyak tanah lapangan dan area persawahan.

"Biasanya, mulai ramai (warga main layang-layang) dari pukul 15.00 sampai petang. Ada yang main pas malam juga," kata Muklis.

Meski sudah menjadi hobi, menurut dia, semakin ke sini warga yang bermain layang-layang sudah mulai berkurang. Hal itu dikarenakan ada imbauan dari pengurus RT/RW setempat bersama PT AP II agar tidak memainkan layang-layang di sekitar area bandara.

"Kalaupun ada, jumlahnya sudah sedikit. Enggak kayak dulu, ada satu yang main di sini, di sana ikutan main," ujar Muklis.

Kompas TV Demi melestarikan budaya Rare Angon atau layangan tradisional Bali, lomba layang-layang tradisional digelar di Gianyar, Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com