Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni Bangunan Liar Diminta Kembali ke Kampung Halaman

Kompas.com - 05/09/2017, 21:21 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman DKI Jakarta Agustino Darmawan mengatakan, penghuni bangunan liar yang menempel pada bangunan rumah susun di Jakarta diminta kembali ke kampung halaman masing-masing.

"Kami akan tertibkan bangunan-bangunan yang menganggu, kalau penghuni ber-KTP luar Jakarta silahkan kembali ke kampung halaman atau mencari kontrakan," ujar Agustino, Selasa (5/9/2017).

Ia mengatakan, pihaknya tak akan memberikan bantuan tempat tinggal berupa rumah susun atau dalam bentuk lain.

"Penghuni bangunan liar itu bahkan banyak yang punya mobil, jadi mampulah. Toh belum tentu mau juga ditempatkan di rusun, dan tidak bisa juga tinggal di rusun karena KTP-nya luar Jakarta," kata dia.

Baca juga: 331 Bangunan Liar yang Menempel di Rusun Akan Dibongkar

Agustino menambahkan, hal berbeda akan diterapkan untuk penghuni bangunan liar yang ber-KTP Jakarta.

"Untuk yang ber-KTP Jakarta kami sarankan pindah ke rusun. Kalau tidak mau juga ya silahkan mencari kontrakan. Pokoknya mereka tidak bisa lagi tinggal di bangunan liar tersebut," tegas dia.

Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman DKI Jakarta akan tertibkan ratusan bangunan liar yang menempel pada bangunan rumah susun sewa beli di DKI Jakarta.

"Ada sebanyak 331 unit bangunan dari 6 lokasi rumah susun sewa beli yang dibangun Pemda DKI yang akan kami tertibkan," ujar Agustino.

Ia menyebutkan, 6 lokasi penertiban bangunan liar tersebut antara lain di Rusun Bendungan Hilir II, Rusun Bidara Cina, Rusun Tanah Tinggi, Rusun Karet Tengsin I, Rusun Tambora III dan Rusun Petamburan.

"Sebelumnya kami telah melakukan pendataan, sosialisasi hingga melayangkan sebanyak tiga kali surat peringatan pengosongan unit-unit bangunan liar tersebut namun tidak diindahkan, oleh sebab itu kami akan lakukan eksekusi," kata Agustino.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com