Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YLKI: Polisi Lamban Tangani Kasus Penipuan Kafilah Rindu Ka'bah

Kompas.com - 22/09/2017, 19:08 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) bersama para agen dan calon jemaah biro umrah Kafilah Rindu Ka'bah (KRK) mengeluhkan lambannya polisi menangani kasus dugaan penipuan yang dilakukan KRK.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menyatakan, pada 5 September 2017 silam lembaga itu mendampingi calon jemaah dan agen menanyakan tindak lanjut atas laporan yang sudah dilakukan.

Dalam catatan YLKI, para agen dan calon jemaah biro umrah KRK telah melapor sebanyak empat kali ke Bareskrim Mabes Polri, Ditreskrimum Polda Metro Jaya, dan Polres Jakarta Selatan.

"Menurut informasi yang kami miliki, dari empat laporan tersebut hanya dua laporan yang ditangani, yakni atas nama Hisyam Amar Ma'ruf oleh Bareskrim Mabes Polri dan atas nama Satria Kurniawan oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya," papar Tulus di Kantor YLKI Jakarta, Jumat (22/9/2017).

Baca: Kerugian Calon Jemaah Kafilah Rindu Kabah Capai Rp 50 Miliar

Kendati sudah ditangani, calon jemaah dan agen masih kecewa lantaran laporan mereka belum bisa membuat pemilik KRK Ali Zainal Abidin ditahan dan menjadi tersangka.

"Di dalam Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) yang kami terima, kedua laporan atas kasus KRK tersebut masih berstatus P-19 atau masih butuh perbaikan kendati kasus sudah memasuki tahun kedua," beber Tulus.

Lambannya kinerja kepolisian dalam menangani kasus KRK ini ditakutkan YLKI membuat Ali Zainal Abidin semakin leluasa melakukan penipuan atas nama biro umrahnya.

"Kami khawatir jika kelambanan penyidikan ini terus terjadi maka kasus akan kedaluarsa, adanya penghilangan alat bukti, adanya upaya melarikan diri, dan terulangnya tindak pidana oleh Ali," ujar Tulus.

Oleh sebab itu, agen dan calon jemaah korban penipuan biro umrah KRK menuntut pihak kepolisian agar menangkap dan menahan Ali Zainal Abidin.

"Masyarakat sudah sangat dizalimi oleh KRK, oleh bosnya yang bernama Ali Zainal Abidin atau Azab. Kenapa dia ini tidak kunjung ditahan seperti bos First Travel?" tanya Hisyam, yang melaporkan kasus ini ke Bareskrim Mabes Polri.

Baca: Bos Biro Umrah Kafilah Rindu Ka'bah Tiba-tiba Hadiri Jumpa Pers YLKI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com