Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulang Tahun CFD, Aspal Dicorat-coret dan PKL Tumpah di Bahu Jalan

Kompas.com - 24/09/2017, 10:32 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelenggaraan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau car free day di Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin sudah berlangsung 15 tahun.

Seperti biasa, pedagang kaki lima (PKL) menjajakan dagangannya di area CFD. Namun, dagangan yang dijajakan PKL kini membuat area CFD menjadi semerawut.

Salah seorang warga, Yusuf, mengeluhkan PKL yang berjualan hingga ke badan jalan.

"Kalau biasanya kan memang boleh di trotoar situ sama di area khusus buat PKL jualan. Tapi pagi ini saya lihat mereka berjualannya sudah mengambil badan jalan," ujar Yusuf di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (24/9/2017).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, PKL memang tidak hanya berjualan di area trotoar saja. Di beberapa ruas jalan seperti di depan Kedutaan Besar Jerman, PKL menjajakan dagangannya hingga ke bahu jalan. Akibatnya, area ruas jalan untuk warga yang ingin menikmati CFD pun menjadi berkurang.

"CFD jadi enggak enak banget," kata Yusuf.

Tidak hanya itu, CFD pagi ini juga diramaikan dengan berbagai macam aksi. Sebuah komunitas mengampanyekan anti-kekerasan seksual.

Baca juga: Kampanye Keselamatan Berlalu Lintas, Polwan Bernyanyi Dangdut di "Car Free Day"

Bentuk kampanye mereka adalah dengan mengajak masyarakat menuliskan pesan anti-kekerasan seksual di jalan. Akibatnya, aspal pun dipenuhi dengan coretan kapur tulis.

Saat dikonfirmasi, salah seorang anggota Jaringan Gerak Bersama, Vivi, mengaku sudah mendapatkan izin dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

"Kita sudah notifikasi ke Dishub," kata Vivi.

Baca juga: 15 Tahun Car Free Day di Jakarta Dinilai Belum Efektif Kurangi Polusi

Vivi juga mengatakan bahwa mereka akan menghapus kembali coretan tersebut setelah kegiatan selesai. "Ini kan dari kapur, mudah dibersihkan juga ya," kata dia.

Kompas TV Putra Jokowi Jual Kaos di Bundaran Gladag Solo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com