Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT MRT Konsultasikan Pembangunan Stasiun di Kota Tua

Kompas.com - 26/09/2017, 18:59 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim mengatakan, pihaknya tengah berkonsultasi dengan tim cagar budaya terkait pembangunan stasiun mass rapid transit (MRT) di kawasan Kota Tua.

Konsultasi dilakukan karena kawasan Kota Tua telah ditetapkan pemerintah sebagai kawasan cagar budaya.

"Kami sudah mulai berbicara dengan tim cagar budaya untuk mendapatkan comment, feedback dari mereka," ujar Silvia di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (26/9/2017).

Selain itu, PT MRT Jakarta bersama konsultan mereka juga sedang merumuskan cara yang tepat untuk membangun stasiun di kawasan Kota Tua dan jalur bawah tanah fase II MRT (Bundaran HI - Kampung Bandan).

Baca: PT MRT Kirim Instruktur Masinis Ikuti Pelatihan di Malaysia

Sebab, tak hanya harus melalui bagian dari cagar budaya, koridor jalur bawah tanah pada fase II juga memiliki banyak tantangan.

"Kita akan melewati koridor bawah sungai, di tengah-tengah dia gedung-gedung tua, kemudian memasuki Kota Tua. Challenge utamanya mencari metode kerja yang tepat untuk membuat stasiun di sepanjang koridor ini, metode seperti apa yang paling baik untuk melakukan pembuatan stasiun di daerah Kota Tua," kata Silvia.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar menjelaskan, PT MRT Jakarta sangat berhati-hati melakukan pembangunan fase II karena memiliki karakteristik tersendiri.

"Karakteristiknya akan unik sekali karena itu kawasan bersejarah, di bawah sungai. Betul-betul kami hati-hati, akan memastikan supaya ada integrasi dengan kawasan di atasnya, misalnya di Kota Tua, ada nilai sejarah, nilai pariwisata," kata William dalam kesempatan yang sama.

Fase II MRT rencananya akan memiliki delapan stasiun, yakni Sarinah, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, Kota, dan Kampung Bandan.

Depo MRT jalur Selatan-Utara rencananya dibangun di Kampung Bandan. PT MRT Jakarta dan Pemprov DKI Jakarta saat ini masih memastikan lahan milik PT KAI itu bisa digunakan untuk membangun depo.

Baca: Lahan untuk Depo MRT di Kampung Bandan Dihuni 1.500 KK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com