JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tidak ingin ada pasien yang ditolak karena tidak memiliki uang muka. Hal ini dia sampaikan saat meresmikan puskesmas dan RSUD baru.
"Kita resmikan 18 puskesmas dan 2 RSUD, pastikan betul untuk memanfaatkan secara baik. Layani warga dengan baik, jangan lagi bermain-main misalnya dengan alasan uang receh saja kita bilang kamarnya penuh, padahal ada kamarnya," kata Djarot di Puskesmas Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (4/10/2017).
Djarot tidak ingin lagi mendengar keluhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan kamar rumah sakit. Dia ingin dokter, perawat, dan pegawai Dinas Kesehatan DKI Jakarta melayani masyarakat dengan hati.
Dia juga menyinggung peresmian berbagai macam proyek di penghujung masa jabatannya ini. Djarot berterima kasih bahwa puskesmas dan rumah sakit ini bisa diresmika sebelum masa jabatannya berakhir.
"Sehingga tidak menjadi beban pada pemerintah selanjutnya," kata Djarot.
Baca: Cara Pemprov DKI Paksa Semua Rumah Sakit Bermitra dengan BPJS
Adapun, ada 3 puskesmas yang diresmikan di Jakarta Pusat, 4 puskesmas di Jakarta Utara, 4 puskesmas di Jakarta Barat, 2 puskesmas di Jakarta Selatan, 3 puskesmas di Jakarta Timur, dan 1 puskesmas di Kepulauan Seribu.
Untuk RSUD Tipe D yang diresmikan ada di Kecamatan Kebayoran Baru dan Jati Padang. Peresmian dilakukan serentak di Puskesmas Kecamatan Kramatjati sore ini.
Satu puskesmas di Kemayoran sudah diresmikan terlebih dahulu. Anggaran yang digunakan untuk membangun 18 puskesmas dan 2 RSUD ini sebesar Rp 257,9 miliar.
Baca: Rumah Sakit Tak Boleh Hanya Berorientasi Keuntungan Finansial
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.