Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni Cinere Bellevue: Sampai Kapan Kami Tinggal di Hotel?

Kompas.com - 06/10/2017, 16:21 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Sejumlah penghuni Apartemen Cinere Bellevue, Depok mendatangi kantor pemasaran PT Megapolitan Development selaku pengelola apartemen pada Jumat (6/10/2017) siang. Mereka mempertanyakan kepastian untuk kembali ke unit hunian tempat tinggalnya..

Pasca kebakaran di Apartemen Cinere Bellevue, para penghuni diungsikan ke hotel-hotel terdekat. Seluruh unit hunian di dua tower apartemen dikosongkan.

Kawasan apartemen, termasuk mal yang ada di lantai dasar dipasangi garis polisi. Dipasanginya garis polisi membuat para penghuni tak bisa masuk ke unit hunian tempat tinggalnya.

"Sampai kapan kami disuruh tinggal di hotel," ujar Atri.

 

Baca: Api di Cinere Bellevue Padam, Polisi Mulai Selidiki Penyebab Kebakaran

Menurut Atri, banyak penghuni yang tak sempat membawa barang-barang kebutuhannya karena harus segera mengevakuasi diri saat awal mula terjadinya kebakaran pada Rabu (6/10/2017) malam.

Menurut pihak kepolisian, kepastian boleh kembalinya para penghuni menunggu selesainya proses penyelidikan. Kapolsek Limo Ajun Komisaris Muhammad Iskandar meminta para penghuni untuk bisa memaklumi kondisi tersebut.

Iskandar belum dapat memastikan kapan selesainya penyelidikan karena prosesnya melibatkan tim dari Puslabfor Polri.

Mendengar penjelasan Iskandar, seorang penghuni lainnya tampak meminta polisi untuk memberi kompensasi untuk para penghuni yang hanya sekedar ingin mengambil barang kebutuhannya.

"Cuma sebentar kok pak. Naik lima menit bentar terus turun lagi. Karena ada HP enggak bawa, dompet enggak bawa," ujar penghuni tersebut.

Baca: Biaya Hotel dan Rumah Sakit Penghuni Cinere Bellevue Ditanggung

Namun, kata Iskandar, lokasi tempat kejadian perkara yang sudah dipasangi garis polisi tidak boleh dimasuki oleh orang-orang yang tidak berkepentingan dengan alasan apapun.

"Karena kalau nanti TKP rusak oleh ibu-ibu, kami justru tidak bisa ngapa-ngapain. Jadi biarkan saja seperti ini," kata Iskandar.

Bangunan Apartemen Cinere Bellevue yang diperuntukan untuk hunian tempat tinggal sebenarnya tidak terkena api saat kebakaran kemarin.

Bagian bangunan yang terbakar diketahui adalah basement lantai tiga dan lantai dasar mal. Namun, kata Iskandar, bangunan apartemen yang menjadi hunian tempat tinggal juga akan menjadi objek yang diselidiki oleh polisi.

"Karena ini kan satu kawasan. Nanti tim forensik akan naik ke atas juga," ujar dia.

Kompas TV Sebagian penghuni Apartemen Cinere Bellevue dipindah ke sejumlah hotel di sekitar lokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com