Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Lima Malam Penghuni Cinere Bellevue Mengungsi di Hotel

Kompas.com - 09/10/2017, 13:06 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Para penghuni Apartemen Cinere Bellevue, Depok belum mendapat kepastian kapan diperbolehkan kembali ke unit hunian tempat tinggalnya. Mereka sampai saat ini masih mengungsi di hotel.

Para penghuni Cinere Bellevue tercatat mulai diungsikan di hotel sejak malam terjadinya peristiwa kebakaran, tepatnya pada Rabu (4/10/2017).

Artinya, sudah lima malam mereka tak pulang. Salah seorang penghuni mengatakan belum adanya kepastian izin untuk pulang karena masih terpasangnya garis polisi di lokasi kejadian.

"Karena masih di-police line jadi belum bisa masuk," ujar seorang penghuni yang enggan disebutkan namanya kepada Kompas.com, Senin (9/10/2017).

Penuturannya juga dibenarkan oleh penghuni yang lain. Menurut penghuni ini, belum diperbolehkannya mereka untuk kembali disebabkan belum normalnya instalasi listrik.

"Katanya masih nunggu sampai semua listrik apartemen menyala," ujar penghuni berinisial L itu.

Baca: Kepanikan Penghuni Cinere Bellevue Saat Pintu Darurat Tak Bisa Dibuka

Para penghuni diketahui diungsikan ke hotel-hotel yang lokasi relatif dekat dari Apartemen Cinere Bellevue, termasuk di hotel-hotel yang ada di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, seperti Swiss-Belhotel di Jalan TB Simatupang dan Hotel 88 di Jalan Fatmawati.

Apartemen Cinere Bellevue berlokasi di Pangkalan Jati, Kecamatan Cinere yang memang relatif dekat dari Kecamaan Cilandak. Pasca kebakaran di Apartemen Cinere Bellevue, seluruh unit hunian di dua tower apartemen dikosongkan.

Kawasan apartemen, termasuk mal yang ada di lantai dasar dipasangi garis polisi. Menurut pihak kepolisian, kepastian boleh kembalinya para penghuni menunggu selesainya proses penyelidikan.

Kapolsek Limo Ajun Komisaris Muhammad Iskandar menyatakan lokasi tempat kejadian perkara yang sudah dipasangi garis polisi tidak boleh dimasuki oleh orang-orang yang tidak berkepentingan dengan alasan apapun.

"Karena kalau nanti TKP rusak oleh ibu-ibu, kami justru tidak bisa ngapa-ngapain. Jadi biarkan saja seperti ini," kata Iskandar kepada para penghuni yang datang ke kantor pengelola pada Jumat (6/10/2017).

Bangunan Apartemen Cinere Bellevue yang diperuntukan untuk hunian tempat tinggal sebenarnya tidak terkena api saat kebakaran. Bagian bangunan yang terbakar diketahui adalah basement lantai tiga dan lantai dasar mal.

Namun, kata Iskandar, bangunan apartemen yang menjadi hunian tempat tinggal juga akan menjadi objek yang diselidiki oleh polisi.

"Karena ini kan satu kawasan. Nanti tim forensik akan naik ke atas juga," ujar dia.

Dari hasil penyelidikan sementara, kebakaran di Cinere Bellevue diduga bermula dari terjadinya korslet pada mesin genset yang ada di lantai basement tiga.

Titik panas yang berpindah-pindah titik ditengarai disebabkan karena api yang menjalar melalui kabel yang menjadi penghubung antara genset dan titik-titik tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com