Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut: Kalau Digratiskan, Dampaknya Terhadap Keuangan Ancol...

Kompas.com - 12/10/2017, 17:32 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Paul Tehusijarana mengatakan, banyak hal yang harus dikaji jika ingin menggratiskan pantai Ancol untuk semua warga.

Paul mengatakan PT Pembangunan Jaya Ancol sebagai perusahaan Tbk harus memperhatikan aspek hukumnya.

"Karena masalahnya selain masalah keuangan, banyak yang bisa timbul adalah masalah hukum, karena Ancol adalah perusahaan Tbk. Ada rambu-rambu yang harus kita penuhi," ujar Paul di Ancol Barat, Kamis (12/10/2017).

Sebagai perusahaan Tbk, kata Paul, pihaknya harus memperhatikan kepentingan pemegang saham minoritas. Selain itu juga harus mempertimbangkan dampak kepada keuangan perusahaan.

Baca: Masuk Ancol Gratis Mulai 14 Oktober Dipastikan Tak Jadi

"Kalau digratiskan, dampaknya terhadap keuangan seperti apa? Kalau dampak keuangan itu membuat kinerja menjadi jelek, kan berarti kita harus sampaikan lewat RUPS dan sebagainya," ujar Paul.

Beberapa waktu lalu, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat pernah mengusulkan untuk menerapkan tarif parkir progresif di Ancol.

Baca: Kalau Gratis, Djarot Usul Pengunjung Ancol Harus Bawa Kantong Plastik untuk Sampah

Harapannya biaya parkir itu bisa menutupi pemasukan yang hilang dari tiket masuk Ancol yang dihapus. Namun, kata Paul, usul itu tetap tidak bisa menggantikan pemasukan Ancol dari tiket masuk.

"Tetapi tidak mungkin untuk meng-cover cost-nya Ancol," ujar Paul.

baca: Wacana Gratis Masuk Ancol Kini Hanya Untuk Pemegang KJP

Oleh karena itu, Ancol belum bisa menggratiskan biaya masuk Ancol pada 14 Oktober 2017 nanti, seperti yang diucapkan Djarot sebelumnya.

Kompas TV Pantai Ancol Jadi Destinasi Wisata Warga Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com