Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembatas Beton Jatuh, MRT Siapkan Sanksi ke Kontraktor

Kompas.com - 04/11/2017, 13:30 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT MRT Jakarta siap memberikan sanksi kepada pihak kontraktor jika terbukti melakukan kelalaian saat melakukan lifting yang menyebabkan jatuhnya overhead catenary system atau parapet di Panglima Polim, Jakarta Selatan, Jumat (3/11/2017).

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan investigasi untuk lebih memastikan penyebab kejadian jatuhnya parapet.

"Kami akan pastikan dulu root cause apa yang menyebabkan kejadian kecelakaan ini. Dari hasil investigasi juga akan ditentukan sanksi dan tindakan disipliner terhadap kontraktor, bahkan mungkin terhadap individual jika memang ternyata ada kesalahan individu tertentu," ucap Silvia kepada media di Jakarta, Sabtu.

Sebelumnya, Silvia mengatakan ada kesalahan dari pihak operator yang melakukan lifting sehingga terjadi overextended yang membuat crane kehilangan keseimbangan. Pengerjaan lifting yang dilakukan operator juga tidak sesuai dengan metode yang sudah disepakati.

Baca: Ini Penyebab Jatuhnya Beton MRT di Panglima Polim

"Subkontraktornya untuk pemasangan parapet namanya Akmajaya dan kotraktor yang melakukan lifting itu BAP. Sudah SOP kami setiap ada kejadian insiden, baik besar maupun kecil akan kami lakukan investigasi, jadi kami selesaikan itu, lalu hasilnya akan kami berikan kepada semua pihak yang membutuhkan share ke kepolisian," kata Silvia.

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halimstanly Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim

Ketika ditanya apakah nanti ada rencana mengganti pihak kontraktor, Silvia hanya menegaskan bahwa paling utama saat ini adalah melihat akar masalah yang menyebabkan kejadian tersebut.

"Kami lihat dulu kesalahannya karena apa, yang penting cari tahu dulu masalahnya kenapa dan itu yang kami tangani. Namun, tidak menutup kemungkinan kami akan melakukan evaluasi secara keseluruhan dan perbaikan pada segala aspek agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," kata Silvia.

Kompas TV Berikut tiga berita terpopuler versi KompasTV hari ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Kerahkan 1.872 Personel Kawal Aksi Tolak Tapera di Depan Kemenkeu dan Patung Kuda

Polisi Kerahkan 1.872 Personel Kawal Aksi Tolak Tapera di Depan Kemenkeu dan Patung Kuda

Megapolitan
Jalur Sepeda di Senopati Jadi Lahan Parkir, Dishub Jaksel: Sudah Ditindak, tapi Tak Jera

Jalur Sepeda di Senopati Jadi Lahan Parkir, Dishub Jaksel: Sudah Ditindak, tapi Tak Jera

Megapolitan
2 Pria Curi Kabel PLN di Tambora, lalu Jual ke Lapak Barang Bekas di Kembangan Jakbar

2 Pria Curi Kabel PLN di Tambora, lalu Jual ke Lapak Barang Bekas di Kembangan Jakbar

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil yang 'Kabur' Usai Makan di Resto Depok Akhirnya Bayar Tagihan

Rombongan Tiga Mobil yang "Kabur" Usai Makan di Resto Depok Akhirnya Bayar Tagihan

Megapolitan
Tolak Tapera, Massa Gelar Aksi Teatrikal di Depan Patung Kuda

Tolak Tapera, Massa Gelar Aksi Teatrikal di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rumah Subsidi di Villa Kencana Cikarang Terbengkalai, Marketing: Karena Tak Dihuni dan Dirawat

Rumah Subsidi di Villa Kencana Cikarang Terbengkalai, Marketing: Karena Tak Dihuni dan Dirawat

Megapolitan
Supian-Intan Duet di Pilkada Depok, Imam Budi: Makin Banyak Calon, Makin Bagus

Supian-Intan Duet di Pilkada Depok, Imam Budi: Makin Banyak Calon, Makin Bagus

Megapolitan
Pembangunan Tahap Tiga Rumah Subsidi di Villa Kencana Cikarang Berlangsung Selama Tiga Bulan

Pembangunan Tahap Tiga Rumah Subsidi di Villa Kencana Cikarang Berlangsung Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Sempat Diperbolehkan Pulang dari RS, tapi Kembali Drop

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Sempat Diperbolehkan Pulang dari RS, tapi Kembali Drop

Megapolitan
Marketing Villa Kencana Cikarang Sebut Kualitas Rumah Subsidi Tak Bisa Disamakan dengan Komersial

Marketing Villa Kencana Cikarang Sebut Kualitas Rumah Subsidi Tak Bisa Disamakan dengan Komersial

Megapolitan
Tolak Tapera, Buruh Curiga Iuran Pekerja untuk Biayai Program Makan Siang Gratis dan IKN

Tolak Tapera, Buruh Curiga Iuran Pekerja untuk Biayai Program Makan Siang Gratis dan IKN

Megapolitan
2 Pria Curi Kabel PLN di Tambora, Beraksi Usai Amati Pekerjaan Petugas 'Maintenance'

2 Pria Curi Kabel PLN di Tambora, Beraksi Usai Amati Pekerjaan Petugas "Maintenance"

Megapolitan
Diguyur Hujan, Massa Aksi Tolak Tapera Tetap Bertahan di Depan Patung Kuda

Diguyur Hujan, Massa Aksi Tolak Tapera Tetap Bertahan di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Warga Desak Pengelola Rusunawa Marunda Segera Lapor Polisi Soal Kasus Penjarahan Aset

Warga Desak Pengelola Rusunawa Marunda Segera Lapor Polisi Soal Kasus Penjarahan Aset

Megapolitan
Polisi Bakal Buru 'Influencer' yang Promosikan Situs Judi Online

Polisi Bakal Buru "Influencer" yang Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com