Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bisa Berdagang di Trotoar, Pedagang Ini Mengadu ke Anies

Kompas.com - 23/11/2017, 09:35 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pedagang bernama Ridwan (33) mengadu kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan karena tidak bisa lagi berjualan di trotoar sejak adanya program bulan tertib trotoar era kepemimpinan Djarot Saiful Hidayat.

Ridwan mengaku sudah berjualan di trotoar Pasar Burung Jatinegara, Jakarta Timur, selama 25 tahun. Menurut dia, sebanyak 30 pedagang tak bisa lagi berjualan di sana sejak adanya penertiban trotoar.

"Saya biasa dagang di trotoar aja, dagang ikan. Ada yang dagang burung. Kami enggak bisa dagang lagi sejak Agustus, sejak bulan tertib trotoar," ujar Ridwan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (23/11/2017).

Kepada Anies, Ridwan menyebut tidak pernah ada solusi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menyediakan tempat penampungan pedagang.

Baca juga : Temui Sandiaga, PKL Kota Tua Minta Kelonggaran Waktu Jualan di Trotoar

Presiden Joko Widodo melihat burung yang dijajakan di Pasar Burung Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu (28/2/2015).KOMPAS.com/INDRA AKUNTONO Presiden Joko Widodo melihat burung yang dijajakan di Pasar Burung Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu (28/2/2015).
Ridwan meminta Anies mengizinkan para pedagang kembali berjualan di trotoar Pasar Burung Jatinegara. Mereka berjanji berdagang di belakang garis guiding block untuk penyandang disabilitas.

"Saya mohon izin sama Bapak, saya pedagang sekarang begini, Pak. Saya minta sebelah sini, Pak (belakang guiding block di trotoar). Izin, ada 30 pedagang," kata Ridwan seraya menunjukkan sebuah kertas kepada Anies.

Baca juga : Kasatpol PP: Kalau Ada yang Sewakan Trotoar, Itu Masuk Delik Pidana

Anies mengaku tidak bisa berjanji untuk mengabulkan permintaan Ridwan. Sebab, trotoar seharusnya untuk pejalan kaki.

"Saya lihat dulu, karena ini buat pejalan kaki, Pak. Tapi, kami lihat nanti di lokasinya, tapi jangan tempat jalan kaki ditutup. Nanti kami lihat dulu, tapi tidak ada janji ya," tutur Anies.

Kompas TV Berikut tiga berita terpopuler versi KompasTV hari ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com