Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kantor Lurah Kelapa Dua Wetan yang Disebut Tak Layak oleh DPRD

Kompas.com - 24/11/2017, 13:35 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - DPRD DKI Jakarta meminta revitalisasi Kantor Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, diprioritaskan dalam Rancangan APBD DKI Jakarta 2018. Kompas.com mencoba mengunjungi kantor kelurahan yang disebut kondisinya tak layak tersebut.

Dari luar, bangunan kantor kelurahan terlihat sederhana. Kaca pintu masuk kantor terlihat tak ada dan diganti dengan menggunakan karton tebal. Bagian langit-langit teras kantor terlihat lusuh dengan cat yang mengelupas.

Kantor Lurah Kelapa Dua WetanStanly Kantor Lurah Kelapa Dua Wetan
Ruangan demi ruangan berbentuk petak, mirip seperti desain sekolah dasar (SD) lawas. Selain itu, kantor kelurahan ini dikelilingi oleh gedung-gedung bertingkat.

Area parkir kendaraan juga terbatas, terutama untuk mobil. Pihak kelurahan membagi area untuk parkir dan taman agar terlihat asri.

Di sana juga terdapat ruang bermain untuk anak-anak dan mesin ATM Bank DKI.

Kantor Lurah Kelapa Dua Wetanstanly Kantor Lurah Kelapa Dua Wetan
Ruang pelayanan berada di lobi. Meski ada pendingin udara, namun kesan gerah masih terasa.

Masyarakat terlihat mengantre untuk mendapatkan pelayanan, karena hanya ada satu meja dengan petugas yang sigap melayani. Di meja tersebut, pelayanan dibagi menjadi tiga bagian. Kemudian terlihat beberapa kursi untuk warga menunggu dan sebuah televisi layar datar di bagian dinding.

Sementara ruang Lurah berada di pojok, berdekatan dengan ruang staf lainnya.

Kantor Lurah Kelapa Dua Wetanstanly Kantor Lurah Kelapa Dua Wetan
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana sebelumnya meminta revitalisasi kantor kelurahan diprioritaskan dalam APBD Perubahan 2017. Salah satunya adalah Kantor Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.

"Pengadaan lahan sekaligus desain Kantor Lurah Kelapa Dua Wetan saya minta diprioritaskan untuk masuk dalam APBD Perubahan 2017," ujar pria yang akrab disapa Sani itu.

Baca juga : DPRD DKI Minta Revitalisasi Kantor Kelurahan Diprioritaskan

Namun langkah tersebut pupus lantaran anggaran pembangunannya tidak masuk APBD-P 2017 maupun R-APBD DKI 2018. Alasannya karena lahannya dianggap masih sengketa.

"Kami meminta agar semua kelurahan yang tidak layak, masih tradisional, segera direnovasi atau memungkinkan dipindahkan sesuai jumlah minimal luas lantai yang dibutuhkan untuk pelayanan," ucap Sani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com