Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayar Parkir di Mal Ciputra dan Plaza Sentral Diuji Coba Nontunai

Kompas.com - 07/12/2017, 16:50 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menguji coba pembayaran parkir menggunakan sistem e-tapping atau uang elektronik. Sistem ini diberlakukan untuk menggantikan sistem pembayaran parkir tunai yang selama ini dilakukan.

Kepala Bidang Teknologi dan Informasi Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta Dewi Mustika mengatakan, uji coba sistem ini akan dimulai pada Kamis (7/12/2017) di Mal Ciputra Grogol Petamburan, Jakarta Barat dan Plaza Sentral, Jakarta Selatan.

"Parkir off street nantinya akan menggunakan tapping parkir ini," ujar Dewi di kantornya, Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat.

Dewi berharap, program ini bisa mulai berjalan di semua gedung yang ada di Jakarta pada 2018. Ia berharap, tahun depan, seluruh pengelola parkir tidak lagi menggunakan uang tunai.

Baca juga : Kontrak Parkir Meter di 3 Wilayah Habis, Bayar Parkir Kembali Manual

Saat ini, pihaknya masih menyusun payung hukum mengenai sistem tersebut.

"Rencananya begitu peraturannya sudah ada, langsung diterapkan bertahap. Saat ini pergubnya sedang disusun," ucap dia.

Realisasi program ini untuk meningkatkan pendapatan pajak daerah dari bidang perparkiran. Sebab, sistem ini akan menarik data secara real time. Nantinya, akan meningkatkan target pajak perparkiran DKI Jakarta.

"Nanti data transaksinya masuk ke kami. Jadi kami dapat data dari tapping untuk kami cocokkan dengan pembayaran operator (parkir)," kata Dewi.

Baca juga : Mesin Parkir Meter Era Ahok di Mata Jukir

Ia menyampaikan saat ini baru dua bank yang bekerjasama dengan Pemprov DKI untuk menjalankan sistem ini. Ke depannya, diharapkan semua bank dapat menerbitkan kartu e-tapping.

"Saat ini baru Bank Mandiri dan Bank DKI. (Nantinya) semua bank bisa jadi ikut penerbit e-paymentnya," ucap Dewi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com