Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga, Kontrakan Sempit, dan Protokoler yang Stres

Kompas.com - 29/12/2017, 16:44 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyosialisasikan kemudahan akses modal usaha di PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar, Jalan Percetakan Negara, Johar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (29/12/2017).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, PNM Mekaar Johar Baru terletak di sebuah gang yang tidak besar. Sandiaga berjalan menuju sebuah rumah yang digunakan peserta PNM Mekaar berkumpul setiap minggunya.

Sepanjang perjalanan, Sandiaga menyapa warga yang menunggu kedatangannya.

Setelah sekitar 5 menit berjalan, Sandiaga dan rombongan tiba di sebuah rumah dua lantai. Berdasarkan informasi warga setempat, rumah yang dijadikan sosialisasi PNM Mekaar adalah rumah kontrakan.

Baca juga: Melalui Hal Ini, Sandiaga Ingin Ubah Citra Satpol PP yang Nyebelin

Saat memasuki rumah tersebut, udara pengap sungguh terasa. Selain itu, lantai rumah licin karena berdebu.

Sandiaga dan rombongan harus menaiki sebuah tangga kecil menuju lokasi sosialisasi. Melihat hal tersebut, salah seorang ajudan Sandiaga bertanya kepada seorang peserta PNM Mekaar.

"Ini betul acara sosialisasi PNM kan, Bu?" tanya ajudan.

"Iya betul, Pak" jawab seorang peserta.

Sosialisasi kemudahan akses modal usaha di Cabang PNM (Permodalan Nasional Madani) Mekaar di Johar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (29/12/2017).Kompas.com/Sherly Puspita Sosialisasi kemudahan akses modal usaha di Cabang PNM (Permodalan Nasional Madani) Mekaar di Johar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (29/12/2017).
Sosialisasi tersebut ternyata digelar di lorong sempit di antara dua kamar. Lorong itu hanya dapat menampung sekitar 10 orang.

Setiba di lokasi sosialisasi, beberapa peserta PNM Mekaar mengingatkan Sandiaga tak bersandar pada tembok kotor di lokasi tersebut. Mereka khawatir, baju koko putih Sandiaga kotor.

"Tenang, Bu. Sudah biasa," kata Sandiaga.

Baca juga: Sandi Janji Tutupi Kekurangan Biaya Pengadaan Mahar Emas Nikah Massal

Pada kesempatan itu, Sandiaga juga menyinggung protokolernya, Syarif, yang tampak tak terbiasa menghadapi situasi kunjungan seperti ini.

"Syarif (protokoler DKI) kasihan, dia stres berat di sini. Begini Syarif dan teman-teman memang setiap minggu kita begini ya. Jadi, kasihan protokoler di DKI belum biasa begitu," ujar Sandiaga di hadapan para peserta PNM.

Saat itu, Syarif berdiri tepat di belakang Sandiaga. Ia terlihat tertawa dan menganggukkan kepala mendengar penjelasan Sandiaga.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno dan protokoler DKI bernama Syarif di Johar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (29/12/2017).Kompas.com/Sherly Puspita Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno dan protokoler DKI bernama Syarif di Johar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (29/12/2017).
"Kalau saya dulu hampir tiap minggu sudah keliling Indonesia malah, sampai di Bangladesh juga sudah pernah, duduk di bawah begini. Ini paling efektif untuk meningkatkan usaha kita," ujar Sandiaga.

Ia meminta para protokoler semakin membiasakan diri berkunjung ke lokasi-lokasi yang dirasa tak nyaman.

Baca juga: Muncul Petisi Kritikan Penataan Tanah Abang, Sandi Minta Warga Kasih Solusi

"Jadi, Syarif dan teman-teman dibiasakan ya. Dia (Syarif) stres banget begitu loh. ''Waduh Wagub kok mau ngedeprok begitu', ya sudah memang begini kerjaan kami kalau sudah di sini," katanya.

Kompas TV Anies dan Sandi melakukan kunjungan di dua gereja berbeda lalu bertemu di Gereja Immanuel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com