Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2017, Tahun Kemenangan Anies-Sandi...

Kompas.com - 31/12/2017, 19:06 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pilkada DKI menjadi topik utama sepanjang 2017. Pada tahun ini, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno terlahir sebagai pemimpin baru Ibu Kota.

Perjalanan keduanya dimulai dari kampanye Sandiaga sejak 2015. Kala itu, Sandiaga menyatakan ambisinya untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra.

Namanya yang hanya dikenal di dunia usaha itu membuat Sandiaga kerja keras dengan bersosialisasi ke warga.

Kerja kerasnya membuat ia dipilih sebagai calon yang akan diusung Gerindra pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Meski survei menunjukkan elektabilitasnya masih rendah, Sandi cukup percaya diri. Ketika mengunjungi Balai Kota untuk menemui Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang masih menjabat sebagai Gubernur, Sandi menyebut Balai Kota sebagai kantor barunya pada 2017.

Hingga akhirnya, Sandiaga maju dalam pertempuran memperebutkan kursi nomor 1 di DKI. Namun, ia tidak maju sebagai calon gubernur, tetapi sebagai calon wakil gubernur.

Sandiaga mendampingi mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, yang digadang sebagai calon gubernur dari Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera.

Dua partai yang berkoalisi itu mengumumkan Anies-Sandi sebagai calon yang mereka usung pada 23 September 2016, atau dua bulan setelah Anies dicopot Presiden Joko Widodo dari jabatan menteri.

Baca juga : Prabowo Ceritakan Proses Gerindra Usung Anies-Sandi Jadi Cagub-Cawagub

Anies-Sandi kemudian resmi ditetapkan sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur pada 22 Oktober 2016.

Hingga awal 2017, keduanya berkampanye secara intensif dengan mengunjungi puluhan titik di Jakarta untuk merebut simpati warga. Keduanya juga bersaing sengit di panggung debat untuk adu program dengan calon lainnya, yakni Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno berfoto bersama moderator usai mengikuti debat ketiga calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (10/2/2017). Debat yang terdiri dari enam segmen ini memiliki subtema pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, anti-narkotika, dan kebijakan untuk disabilitas.

KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno berfoto bersama moderator usai mengikuti debat ketiga calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (10/2/2017). Debat yang terdiri dari enam segmen ini memiliki subtema pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, anti-narkotika, dan kebijakan untuk disabilitas.

Kemenangan pertama bagi Anies-Sandi jatuh pada 15 Februari 2017, atau ketika pencoblosan mengatarkan mereka ke putaran selanjutnya.

Pada putaran pertama, perolehan suara Anies-Sandi menempati urutan kedua dengan persentase 39,95 persen.

Sementara itu, calon petahana, Ahok-Djarot, berada di posisi puncak dengan perolehan suara 42,99 persen, dan Agus-Sylvi gugur dengan suara 17,07 persen.

Hasil sejumlah lembaga survei menunjukkan keunggulan Anies-Sandi dibandingkan Ahok-Djarot. Namun, selisih elektabilitas kedua pasangan ini cukup tipis.

Hasil survei pun terbukti. Pada 19 April 2017, Anies-Sandi memenangkan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 dengan perolehan suara 57,96 persen, sedangkan Ahok-Djarot kalah dengan perolehan suara 42,04 persen.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com