Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Perawatan Korban Robohnya Konstruksi LRT Ditanggung BPJS

Kompas.com - 23/01/2018, 18:36 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Salemba Amdaustri Putratura mengatakan, semua biaya perawatan lima pekerja yang terluka karena robohnya box girder pada konstruksi light rail transit (LRT) ditanggung BPJS Ketenagakerjaan.

Karyawan PT VSL Indonesia selaku subkontraktor yang mengerjakan penyatuan box girder LRT sudah didaftarkan perusahaan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Dua dari lima korban masih dirawat di Rumah Sakit Columbia Asia, Kayu Putih, Jakarta Timur. Mereka adalah Wahyudin (18) dan Ahmad Kumaedi (22).

"Kami memastikan kepada pihak rumah sakit memberikan pelayanan terbaik sampai sembuh. Berapa pun biaya yang dikeluarkan rumah sakit, sepanjang itu ada indikasi medis, kami tanggung," ujar Amdaustri di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (23/1/2018).

Baca juga: DPRD DKI Minta Hasil Investigasi Robohnya Box Girder LRT Dalam 2 Pekan

Amdaustri mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu proses penyembuhan kedua korban tersebut untuk melakukan tindakan selanjutnya. BPJS Ketenagakerjaan, katanya, akan memberikan santunan apabila korban mengalami cacat.

"Kami menunggu prosesnya apakah yang dua (korban) ini sembuh total tanpa cacat dan kembali bekerja, atau sembuh dengan ada cacat, atau bagaimana. Namun, poinnya seluruh biaya kami tanggung. Kalau dia mengalami cacat, kami berikan santunan cacat," kata Amdaustri.

Baca juga: Sandiaga: Robohnya Box Girder LRT Itu Black Swan

Box girder LRT yang roboh di Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, itu menyebabkan lima pekerja terluka. Mereka adalah Rois Julianto (27), Wahyudin (18), Abdul Mupit (30), Ahmad Kumaedi (22), dan Jamal.

Rois, Abdul Mupit, dan Jamal telah dipulangkan dari RS Columbia Asia pada Senin (23/1/2018) kemarin.

"Yang tiga orang hanya luka-luka ringan, yang hanya mungkin kasih obat merah, dan sebagainya, sudah boleh pulang," ucap Amdaustri.

Kompas TV Pembangunan infrastruktur memang layak dikebut. Namun, tak berarti mengesampingkan unsur keselamatan dan keamanan kerja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com