Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Bahagia Ismail Saat Bertemu Adiknya yang 18 Tahun Berpisah

Kompas.com - 29/01/2018, 18:56 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ismail (49) tak menyangka akan bertemu adiknya yakni Juwita Siregar (41) yang sudah 18 tahun berpisah. 

Pria asal Medan itu bercerita, Juwita pergi ke Jakarta ketika krisis moneter tahun 1999 untuk berkuliah. Namun, karena Juwita tersesat di Jakarta, ia pun kehilangan kontak dengan adiknya itu.

"Sudah tiga kali ke Jakarta cari, seperti mencari jarum dalam jerami. Saya dapat info dia ada di Subang, Pamanukan, Bekasi, tetapi enggak ketemu," kata Ismail dalam keterangan resmi Dinas Sosial DKI Jakarta yang diterima Kompas.com, Senin (29/1/2018).

Baca juga : Dinsos DKI Klaim Jumlah PMKS Turun 45 Persen di 2017

Setelah Ismail mencari hingga nyaris putuas asa, kabar baik pun datang. Ia mendapat informasi bahwa Juwita ditemukan dan dirawat oleh pihak Panti Sosial Perlindungan Bhakti Kasih milik Dinas Sosial DKI Jakarta.

"Iya dikirim dari media sosial, ada chat ke anak saya. Anak saya tanya ke saya. Ini kayak adik saya Juwita. Saya cari tahu datanya ternyata benar," ujar Ismail.

Akhirnya, Ismail datang ke Jakarta lagi untuk menjemput Juwita setelah 18 tahun tidak bertemu.

Tangis pun pecah di ruang tamu Panti Sosial Perlindungan Bhakti Kasih saat keduanya dipertemukan kembali.

Juwita ditemukan Petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) Jakarta Selatan menggelandang di Jakarta lantaran tidak memiliki ongkos pulang ke kampung halaman.

Dalam siaran pers Dinsos tersebut, Juwita melarikan diri dari rumah majikannya di Bekasi, Jakarta Barat, tanpa uang sepeser pun karena terus dikekang majikan.

"Saya mulai bermasalah sejak majikan saya terjerat kasus pidana pada akhir Desember 2017 lalu," kata Juwita dalam siaran pers tersebut.

Baca juga : Dinsos DKI Datangi Rumah Bapak yang Viral karena Gendong Anaknya

Akhirnya, dia memilih melarikan diri dari rumah majikan dengan alasan merasa terisolasi. Dia pergi tanpa tujuan sampai akhirnya berada di Blok M.

Di sana, selama dua pekan ia berpindah-pindah mengemis di sekitar terminal dan mal, sampai akhirnya ditemukan petugas.

"Alhamdulillah sekarang bisa bertemu abang saya. Saya berterima kasih dengan kepala panti yang sudah menerima dan memberikan saya tempat tidur dan makan di panti," ujar Juwita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com