Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Kritik Pembangunan Rusunami DP 0 di Tanah Milik Pemprov DKI

Kompas.com - 31/01/2018, 17:07 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi C DPRD DKI Jakarta mengkritik rencana pembangunan rumah susun sederhana milik (rusunami) dengan uang muka atau down payment (DP) 0 rupiah di atas tanah Pemprov DKI, di PIK Pulogadung, Jakarta Timur.

Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Cinta Mega, mengatakan, rusunami itu berarti milik Pemprov DKI yang tidak bisa diperjualbelikan.

"Bagaimana azas legalitasnya? Kalau itu ada di Dinas Perumahan berarti itu pure yang menjalankan Pemprov. Nah secara hukum, aset itu tidak bisa diperjualbelikan, itu sudah cacat hukum," ujar Cinta dalam rapat bersama Dinas Perumahan DKI di Gedung DPRD DKI, Rabu (31/1/2018).

Cinta menjelaskan, pembangunan rusunami DP 0 rupiah yang dibangun Pemprov DKI di atas lahan DKI akan berbeda dengan rusunami DP 0 di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, yang dibangun BUMD DKI, PD Pembangunan Sarana Jaya, di lahan milik mereka sendiri.

Baca juga: Tahun Ini, DKI Akan Bangun Rusunami DP 0 di PIK Pulogadung

Warga bisa sepenuhnya memiliki rumah yang dibangun PD Pembangunan Sarana Jaya. Sementara itu, jika rusunami yang dibeli itu dibangun Pemprov DKI, warga hanya akan mengantongi surat kepemilikan bangunan gedung (SKBG) dengan masa berlaku 20 tahun.

"Apakah nanti Pemda ini punya hati nurani, 20 tahun kemudian ternyata ini bukan hak miliknya mereka, masih punya Pemda, status tanah punya Pemda," kata politikus PDI-P itu.

Kritikan yang sama juga disampaikan anggota Komisi C DPRD DKI yang lainnya, Ruslan Amsyari. Dia menyebut Pemprov DKI akan melanggar hukum apabila memperjualbelikan aset mereka.

Baca juga: DP 0 Rupiah dan Antusiasme Warga Jakarta Dapatkan Hunian Murah

"Kita melanggar hukum, itu Bapak tabrak juga, karena ini aset Pemda. Tidak boleh diperjualbelikan, kecuali ada pelepasan (aset)," ucap politikus Partai Hanura tersebut.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Agustino Dharmawan memahami adanya perbedaan antara pembangunan rusunami DP 0 oleh Pemprov DKI dan BUMD. Dia akan melaporkan persoalan itu terlebih dahulu kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Saya mau bicara dulu sama Pak Gubernur," kata Agustino.

Kompas TV Warga ingin datang untuk mencari informasi seputar Rusun Klapa Village.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com