Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pemilik Pabrik Parfum Imitasi di Tamansari Berakhir di Bui...

Kompas.com - 08/02/2018, 09:30 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com  Polisi mengungkap keberadaan pabrik parfum palsu di kawasan Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (7/2/2018). Pabrik yang tampak seperti rumah pada umumnya itu milik HO.

Menurut warga sekitar, HO alias J (38) sudah tinggal di Jalan Mangga Besar 4 RT 012 RW 002, Tamansari, Jakarta Barat, sejak beberapa tahun lalu. Kabarnya, dalam tiga tahun, HO sudah mengantongi keuntungan Rp 36 miliar dari bisnis haramnya tersebut.

HO yang merupakan mantan pegawai depo isi ulang parfum ini meracik parfum tiruan dengan label merek ternama dan memasarkannya ke berbagai penjuru negeri dengan cara cash on delivery (COD).

Baca juga: Tak Mau Tertipu Parfum Palsu? Cek KLIK...

Selain itu, HO juga memasarkan dagangannya melalui toko online, WhatsApp, Line, Blackberry Messenger, dan SMS. HO juga door to door menawarkan parfum palsu kepada pelanggan lama dan melalui website belanja online terkemuka.

"Dulunya rumah itu dijadikan kos-kosan oleh pemiliknya. Saya enggak kenal betul dengan HO. Di rumah itu sering saya lihat banyak orang keluar masuk. Namun, saya enggak tahu ngapain, tertutup sekali rumah itu," ujar penjaga warung di sebelah rumah HO yang enggan disebutkan namanya ketika ditemui, Rabu (7/2/2018).

Rumah HO tampak seperti rumah-rumah pada umumnya.

Baca juga: Hati-hati! Penggunaan Parfum Palsu Dapat Sebabkan Kanker Kulit

Letaknya di dalam gang sempit, ukuran rumahnya pun tak seberapa besar. Pagar besi setinggi 2 meter menutup muka depan bangunan kecil dua lantai tersebut.

Memasuki rumah HO, Kompas.com disambut suasana ruang tamu yang jauh dari kata rapi.

Barang-barang berceceran di mana-mana, sejumlah kandang hamster dan tumpukan karung berisi botol menampilkan kesemrawutan ruangan terdepan rumah itu.

Baca juga: 3 Tahun Beroperasi, Omzet Produsen Parfum Palsu Capai Rp 36 Miliar

Memasuki sebuah ruangan di belakang ruang tamu, berjajar ratusan botol parfum dengan label merek ternama di tiga rak besi.

Ruangan tersebut digunakan HO untuk meletakkan produk parfum palsunya setelah selesai dikemas.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, rumah tersebut terbagi menjadi lima ruangan yang digunakan sebagai ruang penyimpanan botol kosong bekas parfum merek terkenal, ruang penyimpanan botol isi parfum berbagai macam merek terkenal, ruang peracikan parfum, ruang admin (perangkat lunak komputer terkoneksi internet), ruang pengemasan parfum siap edar, dan uang tempat istirahat karyawan.

Saat memasuki rumah kecil tersebut, Kompas.com mencium bau etanol yang menyengat sehingga menimbulkan rasa mual dan pusing.

Usaha dihentikan polisi

Parfum palsu yang diproduksi di sebuah rumah di Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (7/2/2018).Kompas.com/Sherly Puspita Parfum palsu yang diproduksi di sebuah rumah di Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (7/2/2018).
Pengungkapan tempat produksi parfum palsu ini bermula dari informasi warga yang curiga atas aktivitas di dalam rumah tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com