Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang: Mending di Sini, Pasar Ikan yang Baru Terlalu Modern

Kompas.com - 08/02/2018, 18:55 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Pasar Ikan Modern Muara Baru, Jakarta Utara, rupanya tidak menarik minat para pedagang Pasar Ikan Muara Baru yang berdagang di samping proyek pasar ikan modern itu.

Sejumlah pedagang menilai, Pasar Ikan Modern Muara Baru terlalu mewah sehingga membuat mereka merasa canggung dan perlu beradaptasi lagi apabila direlokasi ke sana.

"Kata orang-orang sih mending di sini, kalau di sana begitu sih, di meja-meja, terlalu modern. (Jualan) ikan itu menurut saya jangan terlalu kaku," kata Juned, seorang pedagang Pasar Ikan Muara Baru yang ditemui pada Kamis (8/2/2018).

Baca juga : Pasar Ikan Modern Muara Baru Akan Jadi One Stop Shopping

Hal yang sama disampaikan Faiz, pedagang Pasar Ikan Muara Baru lainnya. Ia pun merasa canggung apabila mesti pindah ke Pasar Ikan Modern Muara Baru.

"Canggung bagaimana begitu sama pasar-pasar yang baru ini, susah adaptasi saja. Lihat di gambarnya kurang nyaman," kata Faiz yang sudah berdagang ikan selama lima belas tahun terakhir.

Sementara itu, Jamaludin khawatir sistem berdagang di Pasar Ikan Modern dapat menghilangkan suasana kekeluargaan. "Lebih senang di sini, kelihatan ramai kumpul kayak kekeluargaan," kata dia.

Mengenai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyinggung baunya Pasar Ikan Muara Baru, pedagang menyebut bahwa bau amis ikan merupakan suatu hal yang lazim.

"Namanya ikan ya pasti bau. Kalau saya mah sudah enggak cium bau, sudah biasa setiap hari," kata Juned.

Baca juga : Anies: Kalau Ada Pasar Ikan Bau, Tenggelamkan Saja, Bu Susi

Meskipun begitu, pedagang menilai, masalah kebersihan masih menjadi pekerjaan rumah bagi pengelola Pasar Ikan Muara Baru. Menurut dia, petugas kebersihan pasar kurang rajin.

Siang tadi, Kementerian Kelautan dan Perikanan melangsungkan acara groundbreaking pembangunan Pasar Ikan Modern Muara Baru.

Pasar tersebut disebut akan mejadi pasar ikan modern pertama di Indonesia yang mengusung konsep higienitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com