Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Depok Sebut Perayaan Valentine Sarat Penyimpangan Seksual

Kompas.com - 13/02/2018, 13:12 WIB
Iwan Supriyatna,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Muhammad Idris melarang keras warganya merayakan hari Valentine atau hari kasih sayang yang diperingati setiap 14 Februari. Adapun alasan pelarangan karena realitanya sarat akan penyimpangan.

"Substansinya Valentine ini hari kasih sayang tetapi fenomenalnya menurut kami ini ada penyimpangan sosial atau ada penyimpangan seksual. Kita tidak inginkan menyebar di Kota Depok," kata Idris saat ditemui di Mekarsari, Depok, Rabu (13/2/2018).

Menurut Idris, Valentine adalah perayaan yang berasal dari budaya barat dan tidak cocok jika diterapkan di budaya timur seperti Indonesia.

Menurut Idris, perayaan hari kasih sayang seharusnya dilakukan setiap hari kepada orang-orang terkasih dengan tujuan yang baik.

Baca juga : Pelajar Depok Dilarang Rayakan Hari Valentine

"Kalau kasih sayang setiap hari kita harus berkasih sayang terhadap orang-orang yang kita cintai. Kalau dua-duaan mengucapkan Valentine, itu kan enggak benar," katanya.

Pemerintah Kota Depok mengimbau para pelajar yang ada di seluruh Kota Depok untuk tidak merayakan Valentine atau hari kasih sayang yang jatuh pada 14 Februari mendatang.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok M Thamrin mengatakan, pelarangan tersebut telah disosialisasikan ke para kepala sekolah yang tersebar di Kota Depok.

"Betul, bahkan kami sudah membuat edaran tentang pelarangan perayaan Valentine day," kata Thamrin saat dikonfirmasi.

Baca juga : Diminta Tak Rayakan Valentine, Apa Kata Guru dan Pelajar di Depok

Adapun surat edaran yang berisi pelarangan perayaan hari kasih sayang tersebut akan disampaikan ke setiap sekolah untuk memastikan pelarangan tersebut tersampaikan dengan baik.

"Disampaikan ke kepala sekolah surat edarannya kemudian disampaikan ke para siswanya," ucap Thamrin.

Pelarangan tersebut bukan tanpa maksud dan tujuan, guna membangun karakter para pelajar, pihaknya juga berupaya menjaga para pelajar yang ada di Depok dari kegiatan yang menyimpang dari norma agama, sosial dan budaya.

Thamrin mengatakan, pelarangan perayaan hari kasih sayang bagi para pelajar telah berdasarkan hasil rapat internal dengan beberapa pihak. Kemudian disepakati para pelajar di Depok untuk tidak merayakan Valentine guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca juga : Penjual Bunga di Depok Mulai Kebanjiran Pesanan Mawar Valentine

Kompas TV Beragam jenis dan bentuk cokelat disajikan dalam rangka menyambut hari kasih sayang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com