Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub DKI Berencana Sediakan Angkot Malam Hari untuk OK Otrip

Kompas.com - 26/02/2018, 20:12 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah menyampaikan, pihaknya berencana menyediakan layanan angkot khusus malam hari jika program transportasi umum terintegrasi, OK Otrip, berjalan dengan baik.

Angkutan malam hari (amari) itu nantinya dioperasikan para sopir yang tidak tidak kebagian shift pagi dan sore angkot OK Otrip.

"Kalau seumpama OK OTRIP berjalan dengan baik nanti kita siapkan juga amari (angkutan malam hari). Minimal 10-20 persen trayek yang ada kita siapkan amari," ujar Andri saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (26/2/2018).

Baca juga : Target OK Otrip bagi Sopir Angkot di Tanah Abang Diturunkan

Andri mengatakan, saat ini satu angkot biasanya dioperasikan satu sopir. Namun, sesuai dengan syarat OK Otrip yang mengikuti standar pelayanan minimal (SPM), sopir tidak boleh bekerja lebih dari delapan jam.

Oleh karena itu, menurut dia, jika program OK Otrip berjalan sukses, satu angkot bisa dikendarai tiga sopir yang terbagi dalam shift pagi, sore, dan malam.

Ia juga menyampaikan, nantinya ada penataan trayek yang menyisakan 96 trayek dengan 8.000 sopir.

"Bahkan dari 8.000 kalau seumpamanya 20 persen saja udah jalan semua (OK OTRIP), berarti kita harus siapkan amari kan 20 persen dari 8.000, 1.600, berarti kita butuh segitu lagi. Nanti satu armada tiga sopir," ujar Andri.

Baca juga : Sandiaga Ingin Ada Formula OK Otrip Khusus untuk Tanah Abang

Selain mewacanakan amari, Dishub DKI menyiapkan revisi trayek. Untuk angkot saja, menurut dia, ada 157-an trayek dengan 12.500 angkot yang perlu ditata agar rutenya tidak serupa.

Kompas TV Pertemuan Pemprov Jakarta dengan sopir angkutan umum Tanah Abang kembali berlanjut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com