Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Walikota Bekasi Ini Janjikan BLT Rp 800.000 Per Bulan untuk Warga Miskin

Kompas.com - 01/04/2018, 19:15 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Nur Supriyanto-Adhy Firdaus menjanjikan bantuan langsung tunai (BLT) jika nanti terpilih. Besarannya mencapai Rp 800.000 per bulan.

"Ini seperti bantuan langsung tunai (BLT), kami ingin ngasih bantuan Rp 800 ribu per bulan selama setahun per keluarga," kata Nur di Jakarta Timur, Minggu (1/4/2018).

Syaratnya, keluarga penerima BLT harus menyekolahkan anaknya hingga 12 tahun. Kata Nur, BLT bisa diakses melalui Kartu Bekasi Maju yang digagasnya. Selain BLT, dalam kartu itu juga ada akses jaminan kesehatan dan jaminan pendidikan.

"Saat ini di Bekasi cuma ada kartu sehat," ujar Nur.

Lalu, apa bedanya dengan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang dikelola pemerintah pusat? Nur mengatakan kartu saktinya ini lebih terintegrasi dan sistemnya lebih baik.

Ia mengatakan jika terpilih sebagai Wali Kota, kartu ini akan diintegrasikan dengan kartu yang sudah ada.

"Sistemnya kita link-kan ke jaminan kesehatan pusat, nanti kita tunggu sistemnya seperti apa sehingga fungsinya hampit sama. Ini rencana bisa berlaku nasional," kata Nur.

Nur Apriyanto maju sebagai calon Wali Kota bersama wakilnya dari Partai Gerindra, Adhy Firdaus. Pasangan yang mendapat nomor dua ini melawan petahana Rahmat Effendi yang diusung Partai Golkar, Demokrat, PAN, PPP, Hanura, PDI Perjuangan dengan wakilnya Tri Adhianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com