Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pembacokan yang Berujung Teguran Kapolri kepada Kapolda Metro Jaya

Kompas.com - 05/04/2018, 09:00 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Putra Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo, Raynaldi Kusheriyadi (20), dibacok orang tak dikenal di Jalan Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (11/3/2018) dini hari.

Meski tak ada barang yang diambil pelaku, Raynaldi mengalami luka di pinggang sebelah kiri dan dijahit 10-15 jahitan.

Hingga kini, polisi masih menelusuri kasus pembacokan tersebut.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, polisi masih kesulitan menentukan waktu dan lokasi tepat peristiwa pembacokan tersebut.

Baca juga: Penjelasan Polri Terkait Teguran Kapolri kepada Kapolda Metro Jaya

"Memang lokasi yang pas (kejadian) saat itu masih simpang-siur karena malam itu memang enggak konsen juga korbannya," ujar Indra di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (4/4/2018).

Menirut Jafar, hingga kini polisi masih memeriksa sejumlah saksi untuk menemukan titik terang terkait kasus ini.

Teguran Kapolri untuk Kapolda Metro Jaya

Belum terungkapnya kasus ini ternyata menjadi perhatian Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian.

Bahkan, Tito melontarkan teguran kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis.

Teguran tersebut diungkapkan Tito saat berpidato dalam kegiatan penandatanganan kerja sama pembangunan zona integritas antara Polri dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) di Mapolda Jabar, Senin (3/4/2018).

Baca juga: Dibacok di Pasar Minggu, Anak Kapolrestabes Bandung Dapat 15 Jahitan

Saat itu, Tito tengah membahas tugas pengawasan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) kepolisian.

Ia mengapresiasi Hendro yang berulang kali menangkap begal di Bandung.

Namun, saat itu, Tito juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap kasus pembacokan putra Hendro yang belum terungkap.

Tito mengaku telah berulang kali mengingatkan Idham untuk segera mengungkapnya.

Baca juga: Putra Kapolrestabes Bandung Jadi Korban Kekerasan di Jakarta Selatan

"Tapi saya prihatin yang membegal anaknya (Raynaldi) belum ketangkap. Saya marah-marah sama Kapolda (Metro Jaya), tetapi tenang saja," kata Tito sambil tertawa saat menyinggung hal tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com