Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polres Jakarta Utara Sita 4.000 Botol Miras Oplosan

Kompas.com - 06/04/2018, 18:28 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Jakarta Utara menyita ribuan botol miras oplosan dan ilegal di wilayah Jakarta Utara. 

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Febriansyah mengatakan, operasi miras oplosan dilakukan selama dua hari terakhir hingga Jumat (6/4/2018) dini hari. 

"Dalam dua hari ini, Polres Metro Jakarta Utara dan jajaran polsek melakukan operasi terhadap minuman-minuman keras yang tidak ada izin dan tidak ada keterangan Kementerian Kesehatan dan Balai POM," kata Febri di Mapolres Jakarta Utara, Jumat (6/4/2018).

Baca juga: 2 Peracik Miras Oplosan di Jakarta Utara Ditangkap Polisi

Febri mengatakan, pihaknya menyita lebih dari 4.000 botol miras yang terdiri dari 1.608 botol ciu, 966 anggur "Rajawali", 439 botol anggur "Orang Tua", 916 botol "Brandi", 39 anggur "Gingseng", 24 botol "Mahkota Dewa", dan 72 botol "Breaf Bear".

"Semuanya palsu," kata Kepala Tim Tiger AKP Darmawan Zendrato.

Ia mengatakan, botol-botol tersebut didapat di sejumlah warung yang beroperasi tanpa izin.

Nantinya, botol-botol tersebut akan dimusnahkan.

Baca juga: Gerebek Warung di Bekasi, Polisi Temukan Miras Oplosan Gingseng

"Barang bukti kami sita dari warung-warung tidak berizin kami kenakan tindak pidana ringan. Kami sita lalu koordinasi dengan Pengadilan Negeri lalu dimusnahkan," ujarnya. 

Ia menambahkan, belum ada warga Jakarta Utara yang menjadi korban peredaran miras oplosan. 

"Ini untuk mencegah adanya korban, kami lakukan tindakan ini," kata Darmawan. 

Baca juga: Korban Tewas Miras Oplosan di Bekasi Jadi 7 Orang

Sebelumnya, 28 orang meninggal dunia akibat miras oplosan.

Peristiwa itu terjadi di sejumlah daerah di Jabodetabek, mulai dari Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Depok, dan Bekasi.

Kompas TV Kepolisian Resort Jakarta Timur mengungkap peredaran miras oplosan yang menyebabkan 10 orang tewas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com